Denpasar (Antara Bali)- Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK ) PTIK sebagai sekolah tempat dicetaknya para polisi serta pemimpin bangsa di masa depan memegang peranan yang sangat penting.
Peran polisi yang sangat besar dalam menjaga keamanan masyarakat menuntut adanya kerja keras terutama dari STIK guna menerapkan disiplin serta pendidikan karakter sehingga membentuk polisi polisi serta pemimpin masa depan yang tangguh. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima Kepala STIK - PTIK Dr Rycko Amelza Dahniel, Msi di ruang kerjanya , Kamis (16/9).
Menurut Pastika pendidikan merupakan salah satu contoh dari human investment untuk itu ia mengingatkan agar dalam perekrutan calon taruna harus benar benar selektif sehingga calon taruna yang dihasilkan merupakan kualitas unggulan yang dididik di tempat unggulan, sehingga akan menghasilkan polisi unggulan.
Dalam kesempatan tersebut Pastika juga memberikan sedikit gambaran mengenai keberadaan Sekolah Bali mandara yang terletak di Kubutambahan. Di sekolah unggulan Pemerintah Provinsi Bali yang siswa siswinya berasal dari keluarga kalangan kurang mampu tersebut para siswa dididik dengan disiplin penuh seperti sekolah taruna pada umumnya.
Sekolah tersebut telah menelorkan siswa siswi yang diakui ketangguhannya yang dibuktikan dengan banyaknya lulusan sekolah tersebut yang diterima di perguruan tinggi ternama tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga tingkat Internasional.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut Dr Rycko Amelza Dahniel menyampaikan bahwasannya sekolah yang dipimpinnya dalam mendidik calon polisi tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga pendidikan karakter sehingga dalam perekrutan calon taruna STIK-PTIK tidak hanya memperhatikan faktor kecerdasan calon taruna tetapi juga faktor keimanan serta harus memilki tingkat disiplin tinggi .
Ia melaporkan saat ini terdapat sekitar 60 orang mahasiswa sekolah tersebut yang tengah melakukan kegiataan sosial kemasyarakatan dengan terjun langsung ke masyarakat di Bali.
Adapun program yang dilakukan oleh para mahsiswa tersebut yaitu sosialisasi bahaya narkoba, pendidikan tentang keselamatan berlalu lintas, sosialisasi tentang human trafficking serta kegiatan bakti sosial.
Para mahasiswa ini akan melakukan pengabdian masyarakat selama 6 hari di 5 kabupaten di Bali dari tanggal 13 September sampai dengan 18 September 2015. Dalam kesempatan tersebut Ricko Dahniel juga menghadiahi sebuah buku tentang Ilmu Kepolisian yang telah diluncurkan pada Dies Natalisnya ke 69 yang lalu.
Mengakhiri audensi hari ini Gubernur menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan seluruh mahasiswa yang sedang menjalankan pengabdian masyarakatnya di Bali sebelum mereka kembali ke kampus mereka. (WDY)