Singaraja (Antara Bali) - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Buleleng, Bali, I Made Lestariana menyebutkan debit air di daerah itu menurun hingga 15 persen lebih disebabkan kekeringan yang berkepanjangan.
"Kekeringan berkepanjangan akibat pengaruh El Nino melanda hampir sebagian besar wilayah Nusantara termasuk Bali Utara," kata Lestariana di Singaraja, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya memetakan beberapa Kecamatan di Buleleng yang terdampak kekeringan cukup parah. Beberapa kecamatan tersebut yakni Kecamatan Buleleng, Sukasada, Seririt, Sawan dan Tejakula.
"Di Tejekula, beberapa desa yang sangat terdampak kekeringan yakni di Desa Sembiran, Julah da Pacung. Sementara di Kecamatan Seririt, Desa Unggahan dan Ularan. Di Kecamatan Sukasada yakni Desa Selat dan Tegalinggah dan Di Kecamatan Buleleleng, Desa Alasangker dan Sari Mekar," kata dia.
Dikatakan, mengantipasi hal tersebut, saat ini pihaknya rutin berkoordinasi dengan Badan Penanggulanan Bencana Alam Daerah (BPBD) setempat menyalurkan bantuan air bersih ke beberapa titik kekeringan terparah.
"Mengantisipasi keadaan yang semakin parah, kami telah menyiapkan enam mobil tangki air, dapat digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan," kata dia.
Selain diakibatkan kekeringan, ia menyebutkan pengurangan debit air akibat pertumbuhan jumlah penduduk meningkat, sehingga kebutuhan air meningkat pula sekitar 15 persen.
Meski demikian, kata dia, produksi air di "Bumi Panji Sakti" diperkirakan masih normal, yakni sekitar 648 liter per detik dari 49 sumber air yang dikelola Perusahaan Daerah tersebut.
Ia menambahkan, sebanyak 13 sumber air merupakan sumber alami dan sisanya sebanyak 36 lokasi merupakan jenis sumur bor. "Sementara jumlah pelanggan sampai pertengahan tahun ini mencapai 43.200 pelanggan," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pihaknya sangat berharap masyarakat menggunakan air secara bijak. Masyarakat bisa menampung air pada saat air mengalir, sehingga bisa mengurangi konsumsi air saat beban puncak," katanya. (WDY)
PDAM Sebut Debit Air Menurun Akibat Kekeringan
Senin, 7 September 2015 20:40 WIB