Beijing (Antara Bali) -Indonesia berpotensi meraih kontrak dagang senilai 420 ribu dolar AS, atau sekitar Rp5,8 miliar dalam pameran Shanghai International Fisheries and Seafood Exposition (SIFSE) 2015 di Shanghai, akhir pekan silam.
Atase Perdagangan KBRI Beijing Dandy S Iswara kepada Antara Selasa mengatakan, dalam pameran tersebut Indonesia menampilkan variasi produk perikanan seperti ikan beku, udang beku, kepiting beku, udang dalam kaleng, dan ikan sardines kaleng.
"Dua perusahaan yakni PT Indokom Samudra Persada dan PT Samudra Mandiri Sentosa, merupakan dua perusahaan Indonesia yang telah banyak melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Timur Tengah, dan kini tengah menjajaki potensi pasar Tiongkok," ungkap Dandy Iswara.
Dandy menambahkan para pembeli potensial dari Tiongkok mengharapkan makin banyak produk hasil perikanan Indonesia, dengan kualitas yang terjamin serta kuantitas produksi yang besar.
"Tiongkok ini memiliki pangsa pasar yang besar untuk produk apa pun, termasuk produk hasil perikanan. Selama pameran, produk hasil perikanan Indonesia yang diminati adalah udang beku dan ikan tuna kaleng," katanya menambahkan.
Salah satu produk hasil perikanan yang dapat diekspor ke Tiongkok adalah pakan ternak dari ikan. Pasar dari produk tersebut cukup besar. Pada 2014 Tiongkok mengimpor produk tersebut dari pasar dunia senilai 1,56 miliar dolar AS, sedangkan Indonesia hingga April 2015 telah mengekspor produk pakan ternak dari ikan ke beberapa negara kecuali Tiongkok, dengan nilai 3,34 juta dolar AS.
Berdasar catatan Kantor Bea Cukai Tiongkok, Indonesia menempati urutan ketujuh sebagai negara pengekspor hasil produk perikanan ke bagi Tiongkok. Menurut data tersebut, nilai ekspor produk hasil perikanan Indonesia ke Tiongkok selama Januari-Juli 2015 mengalami peningkatan 7,47 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. (WDY)