Kuta, Bali (Antara Bali) - Kementerian Perhubungan khususnya sektor perhubungan udara mengoptimalkan berbagai upaya guna menahan laju emisi karbon di tengah industri penerbangan Indonesia.
"Saya mengajak inisiatif ini untuk kita mempertahankan tingkat emisi gas buang tidak tumbuh lagi sampai tahun 2025," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ditemui usai membuka Konferensi Internasional Industri Penerbangan Ramah Lingkungan di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Meski demikian , lanjut dia, mempertahankan tingkat emisi gas buang agar tidak bertambah bukan merupakan perkara yang mudah mengingat industri penerbangan Tanah Air bertumbuh mencapai 10 persen tiap tahun.
Namun mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu optimistis masih ada banyak upaya yang bisa dilakukan di antaranya upaya dari pihak maskapai penerbangan, teknologi hingga regulator dan operator yang salah satunya menentukan manajemen lalu lintas udara.
"Ada beberapa hal dilakukan misalnya mengurangi pergerakan pesawat yang tidak perlu misalnya mengurangi upaya `turn around` (berputar) saat `landing` (mendarat), saat di `taxi way`(pergerakan pesawat setelah mendarat menuju apron) jangan terlalu lama sehingga membuang bahan bakar," ucapnya.
Selain upaya tersebut, pihak industri penerbangan juga dituntut menciptakan teknologi yang ramah lingkungan dan penggunaan bahan bakar yang bersahabat dengan lingkungan.
"Industri yang memproduksi pesawat seperti Boeing dan Airbus dan afiliasinya harus berusaha membuat teknologi mesin yang bisa menyerap energi terbarukan," imbuhnya.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menargetkan penurunan 26 persen emisi karbon pada 2020.
Kementerian Perhubungan salah satunya pada sektor perhubungan udara juga merancang rencana aksi penurunan emisi karbon sejak tahun 2010.
Dalam konferensi kedua yang dihadiri 21 pembicara internasional dan nasional dari sejumlah negara itu, diskusi akan lebih difokuskan terkait tiga implementasi pengurangan emisi karbon dari industri penerbangan.
Tiga program tersebut yakni menyangkut bahan bakar berbasi nabati untuk pesawat udara, skema perdagangan karbon dan peningkatan prosedur operasi penerbangan. (APP)
Indonesia Optimalkan Upaya Menahan Laju Emisi Karbon
Rabu, 19 Agustus 2015 12:32 WIB