Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi menegaskan pemerintah tidak membuka
proses rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2015.
"Jadi
penipuan itu dilakukan oleh oknum-oknum tertentu kepada masyarakat umum
yang ingin menjadi pegawai pemerintah dengan mengambil uang besaran
maksimumnya itu 10 juta sampai dengan 200 juta rupiah," kata Yuddy di
Jakarta, Jumat.
Menurut Yuddy, pemerintah tidak membuka lowongan CPNS karena sedang memorotarium. Yuddy
menjelaskan penipuan rekrutmen CPNS yang beredar padamasyarakat terjadi
karena informasi keputusan pemerintah tidak disosialisasikan sebelumnya
dengan terhenti di tingkat pusat sehingga tidak tersosialisasi dengan
baik ke masyarakat.
"Jadi kami sudah menyampaikan kebijakan
moratorium. Nah seharusnya hal ini disosialisasikan oleh pejabat pembina
kepegawaian di tingkat provinsi, kabupaten atau kota sehingga
informasinya menyebar di masyarakat," kata Yuddy.
Yuddy
mengatakan, kasus penipuan perekrutan CPNS di Jawa Barat yang terungkap
pada 29 Juli 2015 akan menjadi pengingat bagi para pejabat pembina
kepegawaian untuk mensosialisaikan keputusan pemerintah itu kepada
masyarakat.
"Terhadap kasus yang berlangsung saya meminta
kepolisian mengusut tuntas dengan prioritas pertama ambil uang
penipuannya, kembalikan dulu karena rakyat kecil yang ditipu," ujar
Yuddy.
Rabu lalu, ratusan orang korban penipuan perekrutan CPNS mendatangi Kantor Badan Kepegawaian Nasional Regional III Bandung. Dalam
laporannya, sekitar 409 orang menjadi korban penipuan perekrutan CPNS
dan mereka menanyakan surat keputusan penempatan kerja CPNS kepada
kantor BKN. (WDY)
Tahun Ini Tidak Ada Rekrutmen PNS
Jumat, 31 Juli 2015 16:25 WIB