London (Antara Bali) - Perdana Menteri Inggris David Cameron bermaksud mengadakan referendum tentang keanggotaan negara itu di Uni Eropa sekitar Juni 2016, menurut harian Independen, Minggu.
"The Independent pada Minggu telah mengetahui bahwa Cameron telah memutuskan untuk merencanakannya pada bulan Juni tahun depan," kata surat kabar itu, yang mengutip sumber anonim.
Seorang juru bicara untuk kantor Cameron di Downing Street menolak untuk mengomentari laporan tersebut, yang mengatakan bahwa perdana menteri akan mengumumkan waktu referendum dalam konferensi tahunan Partai Konservatif di Oktober.
Konfirmasi dari partai Konservatif tidak segera tersedia.
Cameron telah berjanji untuk menegosiasikan kembali persyaratan keanggotaan Inggris pada blok 28 negara itu sebelum menyelenggarakan referendum pada akhir 2017.
Gejolak baru-baru ini di Yunani yang memicu kemungkinan negara itu keluar dari zona euro akan mempengaruhi keputusan untuk menyelenggarakan pemungutan suara sebelumnya, yang akan menghentikan referendum Inggris menjadi isu politik dalam pemilihan umum di Prancis dan Jerman pada tahun 2017, kata Independent pada Minggu.
Cameron mengatakan dia akan berkampanye untuk mendukung tetap di Uni Eropa, tetapi mendorong perubahan pada akses warga negara Uni Eropa guna mengklaim dana kesejahteraan di Inggris, dan meningkatkan kekuatan bagi London dan kemampuan untuk memilih keluar dari integrasi politik.
Legislasi membuka jalan bagi referendum itu di parlemen bulan lalu tapi masih harus disetujui oleh House of Lords. (WDY)