Jakarta (Antara Bali) - Calon Kepala BIN, Letjen Purn TNI Sutiyoso
mengatakan, bentuk ancaman yang membahayakan eksistensi keutuhan,
keamanan dan kepentingan nasional Indonesia semakin kompleks dan
bersifat asimetris atau tidak terpola.
"Ini sejalan dengan sangat
dinamisnya perubahan lingkungan global dan regional yang dihadapi
Indonesia. Sumber ancaman semakin beragam dan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih," kata
Sutiyoso dalam penyampaian visi dan misi saat uji kepatutan dan
kelayakan di Komisi I DPR RI, Jakarta, Selasa.
Di tingkat global,
kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, politik pertahanan dan keamanan
dunia semakin banyak diwarnai perang proxy. Hal itu bisa dilihat dengan
gamblang dengan adanya berbagai konflik di timur Tengah, Asia Selatan
dan pecahan Uni Soviet.
"Semakin meningkatnya ancaman terorisme global tidak lepas dari perang proxy. Contoh terakhir adalah tiga serangan teroris di Perancis, Tunisia dan Kuwait,†katanya.
Di
sisi lain, pertumbuhan penduduk dan perekonomian dunia membuat
persaingan global semakin diwarnai perebutan penguasaan sumber energi,
mineral dan kekayaan alam lainnya.
Globalisasi ekonomi dan
keuangan dunia membuat perang ekonomi, keuangan dan industri antar
negara dan antar korporasi multinasional semakin keras. Terjadi
perebutan penguasaan teknologi mutakhir di berbagai bidang termasuk
teknologi informasi dan telekomunikasi.
"Kompleksitas di atas
diperburuk oleh krisis Ukraina yang membawa kembali sebagian suasana
perang dingin. Ketegangan AS-Barat, versus China-Rusia cenderung
meningkat di berbagai bidang. Kita melihat adanya perang sanksi ekonomi,
friksi pasokan energi hingga ke perang siber,†kata mantan Pangdam Jaya
itu.
Di tingkat regional, sambungnya, terjadi peningkatan
ketegangan di Laut China Selatan terutama di Kepulauan Spratly.
Akibatnya kawasan Asean semakin menjadi bagian dari titik panas
potensial di dunia. Dampak dari persaingan pengaruh antara AS atau
Jepang dengan China terhadap kawasan tidak bisa dipandang remeh.
“Konflik di beberapa negara telah menimbulkan masalah imigran ilegal dan manusia perahu yang kompleks,†kata Sutiyoso. (WDY)
Sutiyoso: Ancaman Kepada Indonesia Makin Asimetris
Selasa, 30 Juni 2015 16:44 WIB