Denpasar (Antara Bali) - Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dan Nara Machizukuri, Jepang, memberi kepercayaan kepada Kota Denpasar menjadi tuan rumah penyelenggaraan "Asian Heritage Network Symposium" pada 8-11 Januari 2016.
Ketua BPPI Catrini Prathari Kubuntubuh saat bertatap muka dengan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Jumat mengatakan, kegiatan itu akan diikuti lima negara yang peduli dengan pelestarian alam dan budaya, di antaranya negara Malaysia, Penang, Singapura, Thailand, Jepang dan Indoneia selaku tuan rumah.
"Dalam kegiatan simposium tersebut juga menghadirkan negara peninjau antara lain negara Eropa, Australia, dan Inggris," katanya.
Catrini Prathari mengatakan dari hasil seleksi tahun lalu di Jepang, tim menyeleksi ada tiga kota untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, yakni DKI Jakarta, Yogyakarta dan Denpasar. Namun setelah dikoreksi lagi hanya dua kota, yakni Kota Denpasar dan Kota Yogyakarta.
"Oleh karena itu agar terjadi pemerataan penyelenggaran maka kegiatan pada 8-9 Januari akan diselenggarakan di Kota Denpasar dan pada 10-11 Januari 2016 akan digelar di Kota Yogyakarta," ucapnya.
Menurut dia, khusus Kota Denpasar kegiatan yang diselenggarakan adalah peninjauan lapangan. Dimana dalam kegiatan ini semua negara peserta akan mamantau aktivitas, tradisi, kebudayaan dan pembangunan kotanya secara langsung. Sedangkan hasil peninjau lapangan itu akan dilakukan pembahasan diselenggarakan di Kota Yogyakarta.
Setelah itu, kata Catrini Prathari, pihaknya akan segera merumuskan berbagai masukan terutama pembangunan kota d itingkat Asia, untuk menghadapi masalah dinamika kota dalam pelestarian tradisi dan budaya, dengan mengupas masalah yang ada di Bali dibandingkan di negara lain.
Dengan diselenggarakan kegiatan simposium di Kota Denpasar, Catriani sebagai orang Bali berharap lima negara ini bisa melihat secara langsung kondisi lapangan di Kota Denpasar. Selain itu Denpasar menjadi contoh yang bagus dengan kota lain. Karena selain teori dan keadaan lapangan, Kota Denpasar ada sinergi pemerintah dengan masyarakatnya.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mendukung kegiatan tersebut, karena hal itu akan menjadikan Denpasar akan lebih dikenal mengenai seni dan budayanya.
Menurut Rai Mantra, dengan kegiatan tersebut berbagai tradisi dan kebudayaan Bali, khususnya Kota Denpasar bisa diperkenalkan. Terlebih pada 8 Januari merupakan bertepatan perayaan hari Siwalatri, dan tanggal 9 Januari 2016 merupakan Hari Tilem.
"Semua peserta pada hari tersebut bisa secara langsung melihat berbagai kegiatan keagamaan dan budaya masyarakat," katanya.(I020)