Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Kadek Nuartana mengharapkan kepada pemerintah untuk memberikan pelatihan kepada petani daun pandan di Desa Ngis, Kabupaten Karangasem, untuk bisa menghasilkan kerajinan tangan, selain anyaman tikar.
"Selama ini petani daun pandan hanya bisa membuat kerajinan anyaman tikar, itu pun pemasarannya hanya di Bali saja, belum bisa menembus keluar Pulau Dewata," katanya di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan pihak petani berharap kepada pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan keterampilan, sehingga bisa membuat kerajinan anyaman yang lain, seperti tas, dompet dan peralatan lainnya yang bernilai seni.
"Petani di sana (Desa Ngis) mengharapkan ada pelatihan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian sehingga bisa menghasilkan barang bernilai ekonomis tinggi. Sekarang mereka hanya baru bisa membuat anyaman tikar saja. Itu pun hanya dijadikan pekerjaan sampingan," ucap politikus asal Desa Perasi, Kabupaten Karangasem.
Menurut dia, bahan baku daun pandan di Desa Ngis cukup melimpah, namun karena keterbatasan untuk pengolahan sehingga bahan yang ada menjadi mubazir.
"Saya meminta pemerintah memperhatikan kondisi para petani di Desa Ngis, karena daerah itu tanaman pandan menjadi andalan utama untuk menghidupi keluarganya," ucapnya.
Dikatakan, jika pemerintah bisa memberikan pelatihan terkait anyaman pandan, pihaknya yakin petani pandan akan lebih bergairah. Namun keterbatasan pengetahuan para petanin disana, mereka hanya bisa membuat anyaman tikar.
"Saya yakin jika mendapat pelatihan dari instansi terkait mengenai anyaman berbahan baku pandan, warga di sana pasti tertarik untuk membuat kerajinan tersebut, terlebih didukung pemasarannya," kata Nuartana. (WDY)
Legislator Berharap Pemerintah Berikan Pelatihan Perajin Pandan
Senin, 15 Juni 2015 16:03 WIB