Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bali optimistis atletnya mampu lolos kualifikasi PON di Banten, 17-22 November 2015, dan meraih tiket PON XIX/2016 di Bandung, Jawa Barat.
"Kami optimis para pebulu tangkis Bali mampu lolos dalam ajang pra-PON nanti," kata Sekretaris Umum Pengprov PBSI Bali, Made Darmiyasa, di Bali, Senin.
Ia mengatakan atlet yang direkrut untuk diturunkan dalam ajang pra-PON Bulutangkis tersebut dipilih dari juara Porprov Bali XII/2015, September 2015, di Kabupaten Buleleng, Bali.
Kemudian, PBSI Bali juga menggelar pemusatan latihan kepada semua pebulu tangkis pra-PON hasil rekrutan Porprov, selama sebulan sebelum diturunkan dalam ajang tersebut.
"Saya yakin atlet yang juara dalam ajang Porprov tersebut sudah ditempa di kabupatennya masing-masing," ujarnya.
Pihaknya mengakui Provinsi Banten merupakan pesaing terberat Bali baik di nomor putra maupun putri, karena secara geografis daerah tersebut dekat dengan DKI Jakarta sehingga banyak pebulu tangkisnya berlatih di ibukota.
Selain itu, banyaknya kejuaraan bulu tangkis yang digelar di Pulau Jawa, juga menambah jam terbang para pebulutangkis Banten.
Selain Banten, pesaing terberat Bali lainnya yakni DI Yogyakarta karena dekat dengan Jawa Tengah, yang juga merupakan gudang pemain bulu tangkis.
"Untuk itu saya tidak menganggap sebelah mata pebulutangkis dari Wilayah III itu," ujarnya.
Ia menuturkan untuk pra-PON cabang olahraga bulu tangkis itu akan mempertandingkan lima partai baik putra maupun putri, yang terdiri dari tiga tunggal dan dua ganda.
Sedangkan kuota pemain terdiri dari delapan putra dan delapan putri. "Juara dan runner up langsung lolos PON Jawa Barat, dan untuk runner up hanya boleh berlaga di nomor perorangan. Sedangkan, juara wilayah bermain di perorangan dan beregu," ujarnya.
Pihaknya mengakui sudah menerima surat dari PP PBSI bahwa pra-PON untuk semua wilayah serentak digelar pada 17 hingga 22 November 2015.
Untuk Wilayah III dihuni Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, DI Yogyakarta, dan Banten. (WDY)