Jakarta (Antara Bali) - Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddik mengkritik
Panasonic Award karena beberapa acara yang memenangi anugerah ini
adalah justru acara televisi yang telah mendapat sanksi Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI).
"Kamis malam lalu telah digelar Panasonic Award
sebagai ajang penghargaan tahunan terhadap program siaran televisi
nasional," katanya dalam pennyataan di Jakarta, Minggu.
Perhelatan
ini, kata dia, punya gengsi dan sudah berlangsung selama belasan tahun.
"Namun mengejutkan sekali menyaksikan nominasi program-program acara
yang dihasilkan dan pemenang yang diumumkan dalam Panasonic Award,"
katanya.
Hal itu karena banyak program justru telah mendapat
sanksi dari KPI karena isi tayangannya melanggar Pedoman Perilaku
Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
"Coba bayangkan ada
program YKS yang sudah diberhentikan KPI tapi masuk nominasi. Ada
program sinetron 7 Manusia Serigala yang ditegur keras KPI malah jadi
pemenang," katanya.
Bahkan program "Pesbuker" yang pernah
diberhentikan sementara KPI juga menjadi pemenang. "Maka tak heran bila
Panasonic Award kali ini mendapat reaksi negatif dari masyarakat,"
katanya.
Dengan mengacu survei rating AC Nielsen untuk nominasi
dan sms masyarakat untuk penentuan pemenang, Panasonic Award bisa
dituduh banyak pihak lebih sebagai agen industri dan pembenaran terhadap
selera rendah sebagian masyarakat.
Apalagi, kata politisi PKS
ini, Panasonic Award tidak melibatkan KPI sebagai lembaga yang oleh UU
Penyiaran diberikan otoritas penilaian dan pengawasan isi siaran. "Dan
yang lebih serius penilaian yang dilakukan Panasonic Award ada yang
bertabrakan dengan arah dan tujuan penyiaran nasional yang selama ini
diatur dalam UU Penyiaran," katanya (WDY)
Ketua Komisi I Kritik Panasonic Award
Minggu, 31 Mei 2015 20:57 WIB