Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong
perbaikan pengelolaan dana royalti untuk meningkatkan penerimaan negara
dari sektor tersebut.
"Sekarang ada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional, ini memang harus
didorong terus untuk mengelola pengumpulan royalti yang ada," kata
Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Asosiasi Industri Rekaman
Indonesia (Asiri) dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan
Pemusik RI di Istana Negara Jakarta, Senin.
Ia meminta lembaga tersebut bekerja sama dengan instansi pemerintah lain dalam pengelolaan dana dari royalti. "Saya minta agar lembaga yang sudah ada betul-betul produktif.
Jangan sampai sudah dibentuk tapi tidak punya fungsi nyata," katanya.
Terkait dengan hak cipta, Presiden mengatakan pencipta lagu, pemusik saat ini sudah kaya. "Pasti lebih kaya pemusik, penyanyi, pengarang lagu, daripada saya," katanya.
Ia menyebutkan jika masalah terkait hak cipta seperti pembajakan
dapat diatasi maka pertumbuhan industri kreatif akan langsung loncat
atau tumbuh pesat karena hak cipta dihargai. Ia menyebutkan masalah pembajakan ada di depan mata.
Menurut dia, untuk mengatasi masalah itu hanya perlu niat dan kemauan serta konsistensi saja. Sebelumnya LMKN mengungkapkan potensi pendapatan negara bukan pajak
dari royalti mencapai triliunan rupiah namun yang terhimpun baru
mencapai miliaran rupiah.(WDY)
Presiden Dorong Perbaikan Pengelolaan Pengumpulan Royalti
Senin, 18 Mei 2015 15:09 WIB