Nusa Dua, Bali (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan fungsi kedokteran militer berperan lebih optimal untuk penanganan medis dalam konflik dan bencana yang saat ini masih terjadi di sejumlah negara.
"Fungsi kedokteran militer selain siap menghadapi situasi terburuk di suatu negara juga siap mengatasi masalah sosial, bencana dan konflik di dunia," kata Jusuf Kalla saat membuka Konferensi Kedokteran Militer Dunia (ICMM) ke-41 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.
Menurut dia, sistem perang saat ini yang terjadi di sejumlah negara mengalami perubahan karena menggunakan teknologi tertentu. Teknologi itupun menyebabkan jumlah korban yang lebih banyak karena senjata teknologi yang digunakan, berbeda dengan kondisi pada saat perang dunia.
Selain itu, perang atau konflik saat ini lebih banyak karena konflik internal suatu negara tidak seperti perang dahulu yang lebih banyak melibatkan antarnegara. "Korban sipil banyak terjadi apalagi kita ketahui bahwa yang terjadi saat ini banyak konflik internal dan kapitalisme yang menimbulkan pertentangan," katanya.
Untuk itu, Wapres mengharapkan agar kedokteran militer berperan dalam penanganan bencana dan konflik karena dokter militer memiliki kemampuan, keahlian, peralatan dan gerak cepat. Jusuf Kalla juga mengharapkan dalam konferensi ini juga dibahas mengenai penguatan kerja sama di bidang teknologi kedokteran militer termasuk berbagi pengalaman dalam penanganan medis militer.
Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan ICMM ke -41 yang dihadiri hampir seribu delegasi dari 78 negara yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), 18-22 Mei 2015. Pembukaan konferensi itu sekaligus menandai perpindahan keketuaan ICMM yang sebelumnya dari Arab Saudi dan kini diemban oleh Indonesia. (WDY)