Ubud (Antara Bali) - Prosesi pernikahan Tjokorda Bagus Dwi Santana Max Kerthyasa, putra raja Ubud Tjokorda Raka Kerthyasa, dengan artis Happy Salma yang berlangsung di Puri Ubud, Gianyar, Bali, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.
Meski harus berada di luar bangunan puri, namun wisatawan asing itu tetap bersemangat untuk mengabadikan prosesi pernikahan Happy Salma dengan pria yang disapa Cok Gus itu.
"Saya senang sekali melihat tradisi perkawinan adat Bali ini, sangat bagus" ujar seorang wisatawan asal Jepang di Ubud, Minggu.
Para wisatawan dari berbagai negara itu rela bergantian guna melihat, meski dari kejauhan, prosesi yang dimaksudkan untuk membersihkan diri kedua mempelai sebelum memasuki gerbang pernikahan.
Demikian pula proses adat itu harus diikuti Happy Salma yang mengenakan pakaian adat Bali sebelum diterima oleh keluarga besar Kerajaan Ubud itu.
Di lokasi, suasana di sekitar Puri Saren Ubud yang berlokasi di jalan Raya Ubud, cukup ramai karena banyaknya kerabat dan tamu undangan yang datang termasuk para artis ibukota.
Meski arus lalu lintas di kota seni itu berjalan tersendat lantaran tengah digelar prosesi pernikahan Happy Salma dengan Cok Gus, namun tidak ada penutupan ruas jalan hingga selesainya acara.
Sejumlah turis dari Asia, Eropa, Australia dan Amerika, bergantian mengambil gambar jalannya prosesi meski di bawah sengatan terik matahari. Mereka memotret dan mendokumentasikan dengan video dan kamera yang mereka bawa.
Beberapa turis yang nekat hendak masuk ke lokasi tempat prosesi kedua pengantin, dicegah para petugas pecalang atau satuan pengaman desa adat setempat.
"Mohon maaf, mohon di luar saja kalau ingin mengambil gambar, acara ini untuk kalangan internal keluarga," kata seorang pecalang.
"Sebenarnya kami tidak enak juga melarang wisatawan masuk, tapi ini perintah puri, kami khwatir banyak orang masuk bisa mengganggu prosesi upacara," kata Anak Agung Legawa, pecalang lainnya.(*)