Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan
Djali mengatakan kepastian rencana pemerintah untuk melakukan impor
beras akan diputuskan pada akhir Mei atau awal Juni 2015.
"Nanti dievaluasi setelah melihat tingkat penyerapan Bulog pada
akhir Mei dan awal Juni. Akan tetapi, yang penting (stok) tidak
tergganggu selama Lebaran," katanya usai rapat koordinasi membahas
ketersediaan pangan jelang Lebaran di Jakarta, Selasa (12/5) malam.
Sofyan mengatakan bahwa evaluasi pemerintah terkait dengan rencana
impor tersebut harus dilakukan karena saat ini masih merupakan masa
panen dan Bulog telah menyiapkan stok beras hingga empat bulan
mendatang.
"Mudah-mudahan Bulog dapat menyerap cukup kalau produksi masih
banyak di lapangan. Akan tetapi, untuk stok empat bulan ke depan masih
aman, termasuk untuk operasi pasar dan lain-lain. Jadi, setelah
evaluasi, baru diputuskan (impor)," ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan pasokan pangan lainnya, Sofyan
memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok, seperti gula, daging
sapi, telur ayam ras, dan daging ayam yang mencukupi dan jumlahnya
memadai jelang puasa serta Lebaran.
"Kami harapkan Lebaran ini jangan sampai terjadi inflasi karena
pengalaman selama ini inflasi tinggi jelang puasa dan Lebaran. Saat ini
kami minta agar kebijakan diambil agar inflasi tidak berlebihan,"
ujarnya.
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel memastikan stok beras di Bulog
saat ini mencapai 1,2 juta ton dan jumlahnya masih relatif memadai
menjelang memasuki masa puasa sehingga keputusan untuk impor merupakan
alternatif terakhir apabila pasokan tidak mencukupi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo
menambahkan bahwa saat ini harga-harga kebutuhan pokok, termasuk beras
dalam beberapa minggu terakhir mulai menurun. Namun, upaya antisipasi
dengan menyiagakan pasokan harus tetap dilakukan. (WDY)
Menko: Keputusan Impor Beras pada Akhir Mei
Rabu, 13 Mei 2015 7:35 WIB