Klaten (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mulai membagikan tiga "kartu sakti", yakni Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera kepada perwakilan masyarakat di Dusun Temuwangi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Pembagian tiga "kartu sakti" itu, berlangsung di SD Temuwangi 2, Dusun Temuwangi, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Senin. Presiden akan memberikan pengarahan sekaligus membuka dialog bersama masyarakat dan buruh harian. Khusus di wilayah itu, akan dibagikan 532 KKS, 477 KIP, dan 1.646 KIS.
Sejumlah pejabat yang hadir pada kesempatan itu, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Mendikbud Anies Baswedan, Menkes Nila F Moeloek, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris.
Pemerintah merancang program "kartu sakti" untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pemberian bantuan sosial. KIS diluncurkan pemerintah untuk meringankan beban masyarakat miskin terhadap mahalnya biaya kesehatan.
KIS akan menjamin serta memastikan masyarakat kurang mampu mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan, seperti yang dilaksanakan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
KIP diluncurkan untuk menjamin dan memastikan seluruh anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu, dapat melanjutkan sekolah dan terdaftar sebagai penerima bantuan tunai untuk kebutuhan personal sampai lulus SMA, SMK, atau MA.
KKS menggantikan Kartu Perlindungan Sosial, sebagai penanda keluarga kurang mampu yang berhak mendapatkan bantuan sosial, termasuk simpanan keluarga sejahtera. Bantuan simpanan keluarga sejahtera diberikan dalam bentuk simpanan sejumlah Rp200 ribu per kepala keluarga setiap bulan, selama delapan bulan. (WDY)