Jakarta (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno
Marsudi membuka pertemuan menteri-menteri Asia Afrika (AAMM) yang
diadakan di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senin, pada
hari kedua pelaksanaan Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60.
Dalam sambutannya Menlu menekankan beberapa hal di antaranya
tentang pentingnya demokrasi, kesetaraan serta penegakan HAM di
Asia-Afrika dan seluruh dunia.
"Kita ingin melihat demokrasi yang stabil di Asia dan Afrika,
kesetaraan dan penghormatan terhadap HAM, bukan hanya di Asia-Afrika,
tetapi juga di seluruh dunia," kata Retno dalam sambutannya di JCC,
Jakarta.
Selain itu, Retno juga menambahkan pentingnya kerja sama antarnegara di Asia-Afrika demi mencapai kesejahteraan bersama. "Pertumbuhan bersama antarnegara di Asia-Afrika adalah sebuah
keharusan. Indonesia siap berperan dan bergabung di dalamnya," ujar
Retno.
Pertemuan "Asian-African Ministerial Meeting" (AAMM), yang
dijadwalkan berlangsung dari pukul 09.20 WIB - 18.00 WIB, merupakan
tindak lanjut dari pertemuan para pejabat tinggi ("Senior Official
Meeting"/SOM) yang telah diadakan Minggu (19/4).
SOM tersebut ditutup pada pukul 22.30 WIB dengan semua delegasi
setuju atas ketiga rancangan dokumen hasil KAA, yaitu "Bandung
Messages", Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) dan
Deklarasi Palestina. Konferensi Asia Afrika ke-60 digelar pada 19-23 April 2015 di
Jakarta dan 24 April di Bandung. Pada 21-22 April, diselenggarakan
Pertemuan Puncak Bisnis Kawasan Asia-Afrika (Asian-African Business
Summit).
Selanjutnya pada 22 April digelar pelaksanaan KTT hari pertama. Pada
23 April pelaksanaan KTT hari kedua, dan direncanakan akan ada jamuan
makan malam oleh Presiden Joko Widodo untuk para kepala negara. Pada 24
April, hari terakhir rangkaian pelaksanaan KAA, akan dilakukan napak
tilas (historical walk) KAA oleh para kepala negara dan kepala
pemerintahan di Bandung. Sebanyak 32 kepala negara atau kepala pemerintahan serta 86 utusan
negara akan menghadiri KAA 2015. (WDY)
Menlu Buka Pertemuan Menteri Asia-Afrika
Senin, 20 April 2015 11:46 WIB