Jakarta (Antara Bali) - Mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman (PPI Jerman) menyampaikan keprihatinan mereka atas situasi politik dan kekisruhan pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini lewat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.
"Situasi politik di Indonesia semakin kritis," kata Ketua PPI Jerman Hartono Sugih saat dihubungi ANTARA News, Kamis. Menurut Sugih, mahasiswa-mahasiswa di Jerman sebetulnya sudah banyak membahas situasi kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Polri serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan DPRD DKI.
Dalam surat terbuka tersebut, PPI Jerman ingin menyuarakan pandangan mereka kepada Presiden Jokowi terkait kompleksitas pemberantasan korupsi yang sedang berkembang belakangan ini yang diharapkan dapat memberikan dukungan moril dalam tindakan nyata pemberantasan korupsi. Selain itu, mereka juga ingin menyampaikan beberapa poin kepada para pemegang kuasa di lembaga-lembaga negara. Poin-poin tersebut adalah:
1. Kami pelajar Indonesia di Jerman ingin anda menjaga independensi dan tetap pro-rakyat.
2. Kami menuntut transparansi lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif untuk mencegah penyelewengan oleh oknum pejabat. Sebagai fungsi pengawasan, publik harus dapat mengakses langsung anggaran belanja pemerintah pusat maupun daerah yang bukan rahasia negara.
3. Melihat kondisi penegakan hukum yang carut-marut, kami juga menuntut agar lembaga penegak hukum di Indonesia tidak terlibat konflik kepentingan dengan elit politik.
4. Kami mengapresiasi keberanian dan usaha Bapak karena telah memilih orang-orang yang berintegritas, profesional dan bersih di bawah kepemimpinan anda. Kami harap keberanian ini akan terus Bapak pertahankan untuk jabatan- jabatan lainnya di bawah hak prerogatif anda sebagai Presiden RI.
5. Demi mewujudkan Nawa Cita poin ke-4, kami meminta Presiden untuk menjauhkan lembaga penegak hukum dari korupsi.
6. Kami mendukung segala upaya memperkuat pemberantasan korupsi di Indonesia.
Menurut kami bukan hanya #SaveKPK dan #SaveAhok yang perlu dilakukan, tetapi juga #SavePolri. Untuk mengakomodir ketiga permasalahan ini, maka kami merangkumnya dalam sebuah wadah bertajuk #SaveIndonesia.
Kiranya Tuhan memberikan perlindungan, kebijaksanaan, serta keberanian. Semoga Pak Joko Widodo sudi mendengarkan dan melihat ini sebagai bentuk harapan akan terwujudnya Indonesia yang lebih baik. (WDY)