Jakarta (Antara Bali) - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menggandeng
TNI dan Polri untuk memberantas mafia beras agar tidak terjadi kebocoran
termasuk saat operasi pasar.
"Kami bekerja sama dengan Kapolri dan Panglima TNI (Jenderal TNI
Moeldoko,red) bagaimana memberantas mafia beras ini," kata Rachmat Gobel
saat di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta, Rabu.
Ia akan melakukan tindakan hukum dan pencabutan ijin jika ditemukaan
pengusaha menaikkan harga dan penimbunan beras milik pemerintah.
"Jika ditemukan menyalurkan beras atau menahan beras akan
ditindak. Kami sudah berikan sinyal jangan main-main, jika tidak
diindahkan akan ditindak karena membuat keresahan," kata Rachmat Gobel. Selain memberantas mafia beras, lanjutnya, maka pihaknya akan melakukan operasi pasar beras melalui Bulog.
Rachmat juga menegaskan pihaknya menggandeng TNI-Polri untuk mengawasi operasi pasar ini agar tidak ada kebocoran. Mendag mengungkapkan ada 1.600 ton beras yang disiapkan Bulog
Divre DKI Jakarta untuk wilayah Jabodetabek dengan harga Rp7.400 per
kilogram.
"Ini untuk DKI saja dan ini diikuti oleh semua daerah berdasarkan
perintah Wapres (Jusuf Kalla) mencapai 300 ribu ton seluruh Indonesia,"
ungkap Rachmat Gobel. (WDY)
Kemendag Gandeng TNI-Polri Berantas Mafia Beras
Rabu, 25 Februari 2015 13:34 WIB