Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor ikan tuna dalam bentuk segar dan beku senilai 78,49 juta dolar AS selama tahun 2014, meningkat 2,19 persen dibanding tahun sebelumnya tercatat 76,80 juta dolar AS.
"Devisa itu diperoleh atas pengapalan 26.166,7 ton selama tahun 2014, naik 60,16 persen dibanding tahun sebelumnya 16.337,6 ton," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Minggu.
Ekspor ikan tuna itu mampu memberikan kontribusi sebesar 15,58 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 503,82 juta dolar AS selama 2014, meningkat 3,65 persen dibanding tahun sebelumnya 486,06 juta dolar AS.
Ikan tuna menghasilkan devisa terbesar di antara sembilan jenis matadagangan hasil perikanan dan kelautan di Bali yang seluruhnya menghasilkan 113,06 juta dolar AS atau 22,44 persen dari total ekspor Bali.
Dari sembilan komoditas hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran luar negeri yang paling menonjol adalah ikan tuna, menyusul hasil pengapalan ikan lain-lain, ikan hias hidup, ikan kakap, ikan kepiting, ikan kerapu, lobster dan sirip ikan hiu.
Panasunan Siregar menambahkan, pasaran Jepang menyerap paling banyak hasil perikanan dan kelautan asal Bali yakni mencapai 25,69 persen, menyusul pasar Thailand 22 persen dan Amerika Serikat 19,43 persen. Selain itu juga diserap pasaran Australia 5,17 persen, Singapura 0,94 persen, Hong Kong 3,45 persen, Belanda 0,82 persen, Jerman 0,93 persen, Inggris 0,52 persen dan Italia 0,45 persen serta 16,02 persen sisanya diserap negara lainnya. (WDY)