Negara (Antara Bali) - Abrasi di beberapa wilayah pesisir Kabupaten Jembrana menembus panjang 19 kilometer lebih, yang sampai saat ini baru 2 kilometer lebih yang bisa diatasi.
"Itu data hingga akhir tahun 2014. Kalau dibiarkan, tahun ini pasti akan bertambah panjang," kata Ketua Komisi C DPRD Jembrana, Ida Bagus Susrama, di Negara, Senin.
Karena bencana abrasi semakin parah, ia mengatakan, DPRD sepakat untuk membentuk panitia khusus terkait masalah tersebut, dengan dirinya sebagai ketua.
Menurutnya, panitia khusus tersebut sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, dan mengusulkan penanganan abrasi di 22 titik yang dianggap paling parah.
Setelah pantai di Desa Baluk, Cupel dan Pangyangan dibangun senderan pemecah ombak untuk menghentikan abrasi, ia mengungkapkan, tahun ini akan ada proyek sejenis di Desa Perancak.
"Dana dari pusat untuk penanganan abrasi di Desa Perancak mencapai tujuh miliar lebih. Kami akan berusaha, agar setiap tahun ada proyek penanggulangan abrasi di Jembrana," ujarnya.
Selain Perancak, abrasi parah juga terjadi di Kelurahan Gilimanuk, Desa Banyubiru dan Desa Pengambengan, yang hingga saat ini belum jelas kapan akan ditangani.(GBI)