Kairo (Antara Bali) - Mobilisasi tank tempur kota dan panser aparat keamanan berlangsung di beberapa titik strategis di ibu kota Mesir, Kairo, pada Sabtu menjelang peringatan HUT ke-4 Revolusi pada Minggu (25/1).
"Ini hanya pengamanan standar yang biasa dilakukan," kata seorang perwira tentara kepada ANTARA di Kompleks Istana Presiden Ettihadiyah, Kairo, Sabtu petang.
Mobilisasi tank tempur dan pasukan tampak di sekitar Istana Presiden, Abbasea, Ramses, Bundara Tahrir dan sekitar Rabiah Adawiyah yang biasa menjadi tempat unjuk rasa.
Oposisi dari Ikhwanul Muslimin pendukung presiden terguling Mohamed Moursi dikabarkan akan melancarkan unjuk rasa anti-pemerintah dalam peringatan HUT Revolusi itu.
Revolusi tersebut berlangsung pada 25 Januri 2011 yang diawali unjuk rasa besar-besaran di Bundaran Tahrir dan diikuti unjuk rasa hebat di berbagai kota untuk menentang pemerintah.
Rezim pimpinan Presiden Hosni Mubarak tumbang dalam revolusi di Negeri Piramida tersebut.
Sementara itu, KBRI Kairo mengimbau warga negara Indonesia (WNI) setempat diimbau untuk waspada atas demonstrasi itu.
"Semua WNI, terutama mahasiswa, hendaknya menghindari keluar rumah kecuali ada hal mendesak seperti keperluan ujian. Dan menyiapkan bahan kebutuhan pokok untuk mengantisipasi toko tutup," demikian imbauan KBRI dalam edarannya.
Jumlah WIN di Mesir saat ini berkisar 5.000 orang, sebagian besar berstatus mahasiswa yang tersebar di Kairo dan sejumlah kota provinsi seperti di Alexandria, Tafahna, Zakazik, Tanta dan Mansourah.
Diimbau pula agar menjauhi kawasan-kawasan unjuk rasa seperti Bundaran Tahrir, Rabiah Adawiyah, Istana Presiden Ettihadiyah, dan Gedung Radio dan Televisi.
KBRI menegaskan, sebagai warga asing, semua WNI mengindari ikut campur dalam politik dalam negeri Mesir, baik secara verbal, tulisan di media sosial maupun tindakan semisal ikut gerakan demonstrasi.
Di samping itu, KBRI juga menyediakan telepon hot-line untuk memudahkan komunikasi antara WNI dan KBRI, yaitu +20-102222-9989, +20-227947200/9, dan +20-1015-185795.
"Mempererat kekompakan dan koordinasi dengan sesama WNI, memberikan pertolongan kepada yang mendapat kesulitan," katanya. (WDY)