Denpasar (Antara Bali) - Poltabes Denpasar, saat ini telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus pembunuhan terhadap mahasiswi Stikes Bali Dewa Ayu Agung Diah Cahyani (17) yang akrab disapa Echa.
"Saat ini tim tersebut masih terus melakukan penyelidikan di lapangan dan sudah memeriksa 12 saksi," kata Kapoltabes Denpasar Kombes Pol. Suryanbodo Asmoro, Rabu.
Hal itu dikatakannya di sela-sela pertemuan Kapolda Irjen Pol. Hadiatmoko dengan petugas Babinkamtibmas dan Pecalang seluruh Bali di Taman Budaya Art Center Denpasar, Rabu.
"Hingga saat ini, kami telah memeriksa 12 orang saksi, termasuk saat ini, mantan pacar korban, kami sedang mintai keterangannya," ujar Kapoltabes menjelaskan.
Ditanya terkait motif dibalik kasus pembunuhan tersebut, Kapoltabes Suryanbodo Asmoro mengatakan, pihaknya belum berani menyimpulakn motif pembunuhan yang menimpa putri dari Kadisperindag Bangli Dewa Gede Supartha itu, apakah terkait asmara atau perampokan.
Namun saat ini, ia masih menduga itu terkait dengan perampokan, pasalnya dari hasil penyelidikan beberapa barang korban seperti telepon seluler, laptop, dan sepeda motor miliknya juga hilang.
Seperti diberitakan sebelumnya, mahasiswi Stikes semester pertama itu ditemukan tewas, Selasa (7/9) sekitar pukul 18:30 wita.
Saat ditemukan pertama kali oleh pamannya Dewa Anom Sayoga, kondisi korban sangat mengenaskan.
Sementara dari hasil visum bagian forensik Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Echa tewas dengan sembilan luka tusuk di sekujur tubuh.(*)