Denpasar (Antara Bali) - Univeristas Udayana (UNUD) Denpasar, Bali, mengembangkan konverter bahan bakar minyak jenis gas atau "vehicle gas" untuk kepentingan riset yang potensial untuk dikembangkan secara massal.
"Kami memproduksi konverter hanya untuk penelitian," kata Ketua Program Magister Teknik Mesin Pusat Penelitian Industri dan Energi Universitas Udayana Prof I Gusti Bagus Wijaya Kusuma di Denpasar, Rabu.
Saat ini pihaknya telah memiliki empat konverter hasil produksi perguruan tinggi negeri itu untuk kebutuhan sepeda motor dan mobil.
Dia mengharapkan pemerintah memberikan tugas kepada beberapa lembaga pendidikan untuk membuat riset bersama terkait konverter sehingga hasilnya bisa diadopsi oleh perusahaan otomotif besar.
"Jika riset dikembangkan oleh institusi pendidilan maka pengusaha diwajibkan menggunakan hasil tersebut sehingga ini bisa menekan harga," katanya.
Selama ini masyarakat atau pengusaha yang ingin menggunakan bahan bakar gas untuk kendaraannya menggunakan produk konverter impor sehingga harga satu konverter mencapai Rp18 juta.
"Sedangkan untuk harga konverter produk lokal, harganya tidak mencapai Rp2 juta," ujarnya.
Namun Unud merupakan lembaga pendidikan yang hanya sebatas melakukan riset bukan lembaga produksi sehingga pihaknya tidak bisa melakukan pengembangan lebih luas layaknya produsen termasuk melakukan sertifikasi.
PT Pertamina (Persero) Pemasaran Cabang Denpasar menyatakan bahwa bahan bakar gas atau "Vehicle gas" dinilai merupakan bahan bakar alternatif ramah lingkungan, aman dan murah.
Harga per liter bahan bakar gas itu mencapai Rp5.100 lebih murah dibandingkan harga premium di Bali yang mencapai Rp7.950.
Namun jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas di Pulau Dewata masih minim yakni hanya di tiga lokasi mengingat animo masyarakat menggunakan "vi-gas" juga masih tergolong sedikit yakni baru 20 unit kendaraan dengan konsumsi per hari diperkirakan mencapai 40 liter.(MFD)
Universitas Udayana Kembangkan Konverter BBM Gas
Rabu, 14 Januari 2015 15:15 WIB