Pangkalan Bun (Antara Bali) - Investigator Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT), Nurcahyo Utomo membeberkan puing-puing pesawat
Airasia QZ8501 yang berhasil ditemukan Badan SAR Nasional sejak 31
Desember 2014 hingga 4 Januari 2015.
Puing-puing yang telah
ditemukan berupa peluncur sebelah kanan belakang, bagasi atas kursi
nomor enam, botol untuk peluncur, serpihan panel, kursi pramugari,
peluncur depan kanan, serpihan tempat bagasi penumpang dan tutup bagian
serpihan panel, katanya di Pangkalan Bun, Senin.
"KNKT belum
dapat memprediksi atau memastikan pesawat terbelah berapa, sekalipun
telah banyak serpihan pesawat yang ditemukan. Kan ditemukan ada yang
bagian depan, bagian tengah maupun belakang. Jadi tidak tahu bagaimana
kondisi pesawatnya," tambah Nurcahyo.
Alasan KNKT tidak
mengetahui atau memprediksi terbelah berapa pesawat Airasia tersebut
karena tiga Tim Airbus selaku pembuat pesawat yang telah berada di
Pangkalan Bun pun belum dapat menyimpulkan dari hasil serpihan yang
telah ditemukan.
Dia mengatakan, sekalipun serpihan pesawat
Airasia ada yang berada di Pangkalan Bun, Semarang atau Surabaya dan
lainnya tidak akan mempengaruhi proses identifikasi pesawat, sebab
Basarnas selalu berkoordinasi dan mengkomunikasikan hasil termuannya.
"Semua
serpihan yang ditemukan kan kami catat. Sampai sekarang ini KNKT pun
belum menentukan di mana nanti lokasi serpihan akan diletakkan. Apakah
di Pangkalan Bun, Jakarta, Semarang atau lokasi lainnya. Tidak masalah,
terpenting itu terambil dahulu," kata Investigator KNKT itu.
Nurcahyo
mengatakan, personil KNKT di Lanud Iskandar ada empat orang dibantu
tiga orang dari Airbus, dan 14 orang berada di Pelabuhan Kumai. Tugasnya
untuk mengumpul dan mengamankan serpihan-serpihan yang ditemukan
Basarnas.
"Rencananya satu orang lagi dari Airbus akan datang ke
Pangkalan Bun. Mereka nantinya yang mengkaji di mana saja letak
serpihan pesawat Airasia yang telah ditemukan Basarnas. Kami belum tahu
terbelah berapa pesawat Airasia itu," demikian Nurcahyo.(WDY)
KNKT Beberkan Temuan Serpihan Airasia
Senin, 5 Januari 2015 14:02 WIB