Denpasar (Antara Bali) - Kencangnya angin dan kuatnya arus laut mengakibatkan perahu karet Tim SAR yang melakukan pencarian istri mantan Bupati Gianyar yang terseret arus sempat dua kali terbalik di Pantai Sedayu, Kabupaten Klungkung, Bali.
"Sewaktu masuk sekitar lokasi kejadian, perahu kami terbalik. Untung kami segera bisa menyelamatkan diri dan melanjutkan pencarian korban yang sudah berjam-jam terseret arus," kata Wayan Suwena, anggota Tim SAR Gabungan, Mnggu.
Demikian pula saat mengevakuasi jasad Nanik Wirna (58) istri mantan Bupati Gianyar Anak Agung Gde Bharata (61) di sekitar Pantai Lebih, Gianyar, kembali "rubber boat" Tim SAR itu terbalik.
Seperti diketahui pasangan suami-istri, Bharata dan Nanik, terseret arus dan hilang di sekitar muara Pantai Sedayu, Kabupaten Klungkung, sekitar pukul 10.00 Wita.
Diakui Suwena, saat kejadian keadaan cuaca tidak kondusif, sehingga menyulitkan upaya pencarian.
"Anginnya cukup kencang, demikian pula kondisi arus laut tergolong kuat. Sementara ketinggian ombak di sekitar lokasi kejadian mencapai dua meter," ujar Suwena.
Disebutkan bahwa begitu mendapat laporan dua korban terseret arus laut, pihaknya segera melakukan pencarian dari lokasi muara Sedayu ke arah timur.
Namun setelah upaya pencarian ke arah timur tak menemukan hasil, petugas segera balik arah melakukan pencarian ke barat sesuai arah angin.
"Angin cukup kencang mengarah ke barat sehingga kami balik arah menyusuri pantai sesuai arah angin dan arus laut tersebut," kata dia.
Pada jarak sekitar satu mil atau kurang dari dua kilometer dari lokasi kejadian, tepatnya di Pantai Lebih, Kabupaten Gianyar, istri mantan Bupati Gianyar itu diketemukan dalam kondisi tewas.
Dalam pencarian tersebut, Tim SAR Gabungan yang dilibatkan dari unsur Balawista Gianyar, kepolisian, Pol Air Polda Bali dan Basarnas Denpasar. (*)