Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan kegiatan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) yang telah digelar untuk ketujuh kalinya itu dapat menjadi ajang uji nyali bagi masyarakat untuk menyampaikan gagasan.
"Permasalahan Bali ini banyak, mulai dari sampah dan juga macet belum lagi kemiskinan. Jadi dengan adanya ajang seperti ini, saya berharap ada masukan dari masyarakat sehingga saya mampu untuk bersikap sesuai dengan keinginan publik," katanya saat membuka PB3AS yang bertempat di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Minggu.
Dalam kesempatan itu, Pastika juga menyoroti sejumlah permasalahan pariwisata yang menjadikan kualitas pariwisata Bali menurun, seperti praktek jual beli kepala yang dilakukan oleh pramuwisata untuk mencari keuntungan dengan tidak mengedepankan kualitas pelayanan dan juga masalah kebersihan.
Mantan Kapolda Bali itu mengimbau partisipasi dari masyarakat dalam menjaga lingkungan karena hal tersebut merupakan salah satu yadnya (pengorbanan) sesuai dengan filosofi Tri Hita Karana (tiga hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama dan lingkungan).
"Jika Bapak atau Ibu melihat sampah tolonglah dipungut, itu merupakan salah satu partisipasi dalam menjaga lingkungan dan juga beryadnya, kita kan punya filosofi Tri Hita Karana, tetapi jangan itu dijadikan slogan saja, tolong dipraktikkan, jangan hanya berkoar-koar bicara tanpa ada tindakan," ucapnya.
Topik lain yang muncul dalam PB3AS kali ini yakni mengenai angkutanTrans Sarbagita yang disampaikan oleh Wayan Setiawan. Ia menyoroti mengenai pengawasan teknis dari angkutan publik tersebut.
Dia menginginkan Trans Sarbagita tersebut jangan hanya di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan namun juga mencakup keseluruhan Pulau Bali.
Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi juga turut ambil bagian menyampaikan orasinya tentang pilkada yang akan dilaksanakan tahun depan. Ia menyampaikan akan ada pengunduran proses pelaksanaan pilkada mengingat regulasi yang sedang digodok sampai saat ini.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali I Nyoman Wenten juga ikut menyampaikan agar masyarakat Bali terketuk hatinya untuk membantu menanggulangi permasalahan sosial dan jangan hanya sebatas wacana saja.
PB3AS kali ini juga diikuti oleh perwakilan dari Bali Zoo yang mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian hewan-hewan yang saat ini hampir punah dan juga mengimbau kepada masyarakat yang masih memelihara hewan langka diharapkan untuk mengembalikannya ke alam demi menjaga kelestarian hewan tersebut.
Ajang PB3AS kemudian ditutup oleh penyampaian dari Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab yang memberikan apresiasi atas kegiatan PB3AS ini.
Umar mengajak masyarakat Bali untuk turut serta mengawasi jalannya pelayanan publik di Pemerintah Provinsi Bali dan juga memanfaatkan ajang ini dengan sebaik-baiknya dalam menyampikan aspirasi, kritik dan saran. (MFD)