Miami (Antara Bali/AFP) - Ibu hamil yang terkena bahan kimia rumah tangga berkadar tinggi yang biasa ditemukan pada plastik, kosmetik dan penyegar udara memiliki anak dengan tingkat inteligensi rendah beberapa tahun kemudian, menurut hasil penelitian di Amerika Serikat pada Rabu.
Anak-anak yang ibunya memiliki jejak di-n-butyl phthalate (DnBP) dan di-isobutyl phthalate (DiBP) dalam kadar yang tinggi memiliki IQ rata-rata enam poin di bawah rekan-rekan mereka dibanding anak dengan ibu yang memiliki kadar lebih rendah dari paparan bahan kimia tersebut.
Berdasarkan temuan itu, tim peneliti mengimbau ibu hamil untuk membatasi diri mereka dari paparan produk beraroma seperti penyegar udara dan lap pengering, hindari memanaskan (microwaving) makanan dalam plastik, dan hindari plastik daur ulang berlabel 3, 6, atau 7 untuk mengurangi risiko tersebut.
“Wanita hamil di seluruh Amerika Serikat yang terkena phthalate hampir setiap hari, pada tingkat yang sama dengan yang kami temukan dihubungkan dengan pengurangan substansial pada IQ anak-anak mereka,†kata penulis utama Pam Factor-Litvak, PhD, profesor Epidemiologi di Mailman School of Public Health di Columbia University, New York.
“Meskipun ada beberapa peraturan yang melarang phthalate dari mainan anak-anak mereka, tidak ada undang-undang yang mengatur paparan saat kehamilan, yang menjadi masa paling sensitif untuk perkembangan otak.â€
Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE tersebut merupakan studi pertama yang melaporkan hubungan antara paparan phthalate sebelum kelahiran dan IQ pada anak-anak usia sekolah.
Penelitian ini dilakukan terhadap 328 perempuan berpenghasilan rendah di New York City bersama anak-anak mereka.
Penelitian tersebut mengukur paparan empat phthalate terhadap perempuan meliputi DnBP, DiBP, di-2-ethylhexyl phthalate, dan diethyl phthalate - pada trimester ketiga kehamilan dengan mengambil sampel urin.
Anak-anak mereka diberi tes IQ saat mereka berusia tujuh tahun.(WDY)