Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum PPP versi Muktamar VIII Jakarta Djan
Faridz mengatakan membuka ruang islah dengan kepemimpinan PPP versi
Muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy.
"Kita terbuka untuk mereka kembali ke jalan yang benar," kata Djan
Faridz di Mukernas PPP di Hotel J.W Luwansa, Jakarta, Rabu.
Djan Faridz mengatakan islah sebenarnya sudah terjadi namun masih ada yang salah mengerti mengenai prosesnya.
Dia menjelaskan komunikasi dengan kubu Romy baik dan berharap mereka mengerti proses islah tersebut.
"Sejauh ini komunikasinya bagus dan tidak ada masalah. Semuanya teman," katanya.
Sementara itu dia menilai sikap pemerintah dalam memutuskan sengketa
partai politik masih netral, karena mematuhi hukum. Karena itu dia
percaya pemerintah tidak akan mengintervensi hukum terkait adanya
sengketa di internal partai.
"Saya tidak melihat pemerintah berpihak ke kanan atau ke kiri dan saya percaya pemerintah berdiri di tengah," ujarnya.
Djan Faridz mengatakan untuk rakyat Indonesia yang tidak mengerti
politik, pasti melihat apa yang terjadi di internal PPP dan Golkar ada
intervensi pemerintah.
Namun menurut dia, dirinya tidak melihat ada intervensi pemerintah
di dalamnya tetapi adanya ambisi kekuasaan dari oknum-oknum partai.
"Saya melihat yang terjadi hanyalah ambisi kekuasaan dari
oknum-oknum partai. Di internal partai yang ditunggangi (kepentingan),"
katanya.
Dia percaya pemerintah akan berpegang teguh pada Undang-Undang Nomor
22 tahun 2008 tentang Partai Politik dalam memutuskan sengketa di
internal partai politik. (WDY)
Djan Faridz Buka Islah dengan Kubu Romy
Kamis, 11 Desember 2014 12:52 WIB