Jakarta (Antara Bali) - Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) Reni Marlinawati menentang rencana perubahan tata
tertib berdoa di sekolah.
Anggota DPR dari Dapil Jabar IV
(Kabupaten Sukabumi-Kota Sukabumi) itu menyatakan dalam pernyataan
persnya di Jakarta, Rabu, sebagai anggapan atas rencana perubahan tata
tertib tentang pengaturan berdoa sebelum dan sesudah Kegiatan Belajar
mengajar (KBM) di sekolah oleh Mendikbud Anies Baswedan.
Pertama,
rencana Mendikbud Anies Baswedan mengubah tatib pengaturan berdoa di
sekolah, tampak seolah menampilkan sosok yang pluralis dan nasionalis
dengan pernyataan "Sekolah negeri harus mempromosikan sikap Ketuhanan
YME bukan satu agama".
"Padahal, rencana tersebut justru kontra konstitusional," katanya.
Dalam
Konstitusi disebutkan secara jelas di Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 bahwa
negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan
beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
Dalam konteks ini,
siswa yang beragama Islam dipersilakan berdoa sesuai agamanya. Begitu
juga siswa yang beragama lainnya disesuaikan dengan agamanya.
"Begitu implementasi dari amanat konstitusi itu," katanya.
Kedua,
rencana Mendikbud tersebut justru kontradiktif dengan praktik di
lapangan. Yang terjadi di lapangan, doa pembukaan dan penutupan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), siswa non muslim dipersilakan menggelar doa
sendiri.
Salah besar bila disebutkan siswa non muslim dipaksa berdoa sesuai ajaran Islam.
"Saya
sarankan, Mendikbud agar menggelar `blusukan` ke lapangan yang
benar-benar `blusukan` untuk mengetahui kondisi riil praktik di
lapangan," kata Reni.
Ketiga, berdoa sebelum dan sesudah dalam
KBM merupakan awal terbentuknya pribadi yang relijius pada anak sekolah.
Pendidikan memiliki tujuan agar anak didik beriman dan bertakwa,
berakhlak mulia, cerdas, inovatif, sehat dan bertanggung jawab.
"Ini sesuai dengan amanat Pasal 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)," katanya.(WDY)
Legislator Tentang Perubahan Tatib Berdoa di Sekolah
Rabu, 10 Desember 2014 12:33 WIB