Jakarta (Antara Bali) - Politisi Partai Golkar Agun Gunanjar Sudarsa mengatakan bahwa pihaknya memastikan tidak ada lagi musyawarah nasional setelah Januari 2015.
"Tidak ada musyawarah lagi setelah Januari 2015. Kalau ingin islah kami membuka diri sampai sekarang, mari sama-sama selenggarakan musyawarah nasional secara terbuka dan demokratis," kata Agun yang juga Presidium Tim Penyelamat Partai Golkar di Gedung Nusantara I DPR, Selasa.
Dia membantah ada skenario politik akan muncul Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang lahir setelah kubu Ical dan Tim Penyelamat Partai Golkar berdamai. Munas yang diselenggarakan Tim Penyelamat Partai Golkar sebagai konsolidasi antarpengurus partai.
"Tidak benar ada skenario mendudukan seseorang sebagai ketua umum. Munas yang kami gelar ini terbuka, siapa saja (pengurus partai) yang memenuhi persyaratan 30 persen dukung, memiliki prestasi, dedikasi, loyal dan tidak tercela dapat mencalonkan diri," ujarnya.
Tidak ada munas lagi. Munas Januari 2015 itu konsolidasi.
Agun mengemukakan Presidium Penyelamat Partai Golkar juga Agung Laksono datang ke Munas Partai Golkar di Bali. Salah satu tujuan kehadiran Agung pada acara tersebut membangun komunikasi politik.
"Kalau bisa islah,bisa lebih cepat. Nanti sore para Presidium Tim Penyelamat Partai Golkar akan rapat, membahas langkah-langkah yang akan dilakukan," ujarnya.
Menurut dia, pelaksanaan Munas Partai Golkar IX di Bali melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Munas tersebut dilakukan secara otoriter, dan merupakan kejahatan politik yang sistematis.
Kondisi itu sangat memprihatinkan. Apalagi baru kali ini Munas Partai Golkar dilaksanakan semena-mena, secara sepihak, yang penyelenggaranya diputuskan sepihak tanpa melalui pleno, materi juga seperti itu.
"Kami tidak mengakui Munas Partai Golkar di Bali, karena tidak sah. Jauh-jauh hari sebelum Rapimnas dan Munas Partai Golkar itu saya sudah menciumnya," katanya. (WDY)
Agun: Tidak Ada Munas Golkar Setelah Januari
Selasa, 2 Desember 2014 14:32 WIB