Denpasar (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali memprediksikan produksi kedelai di daerah ini tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 554 ton biji kering (7,45 persen) dibanding tahun sebelumnya.
"Kondisi itu berkat adanya peningkatan produktivitas sebesar 1,86 kuintal per hektare atau naik 14,06 persen, walaupun dari segi areal luasnya berkurang," kata Kepala BPS Provinsi Bali, Panasunan Siregar di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, luas areal tanaman kedelai di Bali berkurang 324 hektare (5,78 persen), namun terjadi peningkatan persentase produksi yang lebih besar sehingga mampu mendongkrak peningkatan produksi kedelai tahun 2014.
Berkurangnya luas panen sebagai akibat dari menurunnya minat petani menanam kedelai, berkurangnya volume program bantuan budidaya kedelai serta adanya penundaan tanam di wilayah potensi kedelai di Kabupaten Klungkung karena perbaikan irigasi.
Panasunan Siregar menambahkan, awal tahun hingga pertengahan 2014 dengan harga kedelai yang kurang menjanjikan serta menurunnya volume bantuan langsung benih unggul (BLBU) dari pemerintah juga berpengaruh terhadap berkurangnya produksi kedelai.
Produksi kedelai pada subround I (Januari-April) 2014 menurun sebesar 413 ton biji kering (turun 54,85 persen), subround II (Mei-Agustus) 2014 tercatat mengalami peningkatan 1.805 ton (43,48 persen).
Namun ketika masuk subround III (September-Desember) 2014, produksi kedelai diperkirakan mengalami penurunan sebesar 839 ton biji kering atau 33,17 persen.
Dengan demikian totol produksi kedelei Bali diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 554 ton biji kering atau naik 7,45 persen, jika dibandingkan produksi kedelai tahun 2013.
Kabupaten Jembrana, Bali barat mampu memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi kedelai Bali yakni 3.339 ton biji kering (41,81 persen), menyusul Kabupaten Badung 1.300 ton (16,28 persen) dan Gianyar menyumbangkan 1.095 ton (13,71 persen).
Sedangkan Kabupaten Klungkung menyumbangkan 9,10 ton (11,40 persen), Tabanan 798 ton (10 persen) dan empat daerah lainnya yakni Kota Denpasar, Karangasem, Bangli dan Buleleng hanya mampu memberikan kontribusi di bawah sepuluh persen
Tanaman kedelai dalam tiga tahun terakhir juga menurun dari 9.000 hektare menjadi hanya 7.000 hektare dan tahun 2014 diharapkan bisa mencapai 9.484 hektare.
Bali hingga kini memiliki lahan pertanian seluas 81,744 hektare tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali yang dimanfaatkan secara maksimal untuk mengembangkan tanaman padi dan palawija termasuk kedelai. (WDY)
Produksi Kedelai Bali Diprediksi Meningkat 7,45 Persen
Selasa, 18 November 2014 12:49 WIB