Jakarta (Antara Bali) - Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo, Sabtu,
mengatakan selama acara pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden
terpilih, TNI telah menyiapkan langkah-langkah namun tidak akan
menggunakan senjata kecuali terpaksa.
"Kita semua gunakan
Pengendalian Huru Hara (PHH), senjata sangat terbatas dan disimpan. Akan
dikeluarkan bila diperlukan," kata Agus Saat menghadiri gladi resik
pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden di Gedung Nusantara,
Jakarta, Sabtu.
Menurut Agus, pengamanan VVIP akan diberikan
kepada Presiden dan keluarga, Wakil Presiden dan keluarga, tamu-tamu
negara setingkat kepala negara pemerintahan dan keluarganya di
Indonesia.
"Itu jadi tanggung jawab TNI dibantu kepolisian.
Untuk pengamanan VIP seperti Ketua MPR, DPR, dan lain sebagainya dijaga
oleh Kepolisian dan dibantu oleh TNI. Ring 1 tanggung jawab tertingginya
adalah Panglima TNI," kata Agus.
Juga, kata Agus, TNI melakukan evakuasi taktis dan medis bila terjadi masalah dan ancaman terhadap VVIP.
"Yang
paling berperan Paspamres. Sedangkan untuk analisis intelijen, selalu
dibuat rencana pengamanan dan perkiraan intelijen. Kegiatan pengamanan
VVIP selalu dibuat perkiraan intelijen," jelas Agus. (WDY)
TNI Tak Gunakan Senjata kecuali Terpaksa
Sabtu, 18 Oktober 2014 21:18 WIB