Denpasar (Antara Bali) - Tas Bali produksi pengusaha kecil yang dibuat unik dari berbagai jenis kain bekas dengan rancangan khusus mampu memikat pasar ekspor, termasuk pembeli di Jepang.
"Tas kain yang dibuat dengan memanfaatkan limbah dari pengusaha garmen yang ada ternyata menghasilkan mata dagangan yang menarik dan laku keras di pasaran Jepang," kata Ni Made Suciati, perajin di Denpasar, Sabtu.
Wanita kreatif sebagai perancang dan memproduksi mata dagangan jenis baru tersebut, banyak mendapat pesanan, baik untuk kalangan anak-anak muda di Jepang sebagai barang cendra mata yang bermanfaat.
Mata dagangan yang dibuat terbatas itu, dikirim lewat jasa Pos dua kali dalam seminggu, ikut memperbesar perdagangan hasil usaha industri kecil dan kerajinan Bali sehingga mampu meningkatkan perolehan devisa.
Ia yang mengaku memiliki sekitar 15 pengrajin tas di perusahannya mulai bergairah berproduksi, karena pesanan dari pebisnis luar negeri terutama dari Jepang, jumlahnya agak lumayan walau ada krisis ekonomi.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, mencatat realisasi perdagangan luar negeri khususnya tas Bali semakin bergairah ke pasaran ekspor bahkan dalam perolehan devisa mengalami peningkatan hingga 148 persen hingga pertengahan 2014.
Perolehan devisa dari perdagangan khusus aneka kerajinan tas, baik berupa tas kain, anyaman termasuk tas berbahan baku batok kelapa, naik menjadi bernilai 2,8 juta dolar AS Januari-Agustus 2014, jika dibandingkan dengan periode sama 2013 hanya 1,1 juta dolar.
Krisis ekonomi dunia yang melanda negara konsumen kerajinan Bali belum pulih seratus persen ternyata tidak berpengaruh terhadap perdagangan tas yang dibuat beraneka ragam dengan rancang bangun (disain) yang unik dan antik ke pasaran luar negeri.
Perdagangan beraneka ragam kerajinan tangan dalam bentuk tas buatan pulau Dewata dengan bahan baku, kain dan anyaman selain ke Jepang juga dipasarkan ke Saudi Arabia, Jerman dan beberapa negara Asia lainnya.
Produk tas hasil kerajinan tangan yang ditawarkan ke luar negeri adalah produk mutakhir yang tidak ketinggalan dalam hal mode atau desain, semakin mendapat sambutan calon konsumen luar negeri.
Tas buatan Bali juga digemari konsumen dalam negeri terbukti saat musim liburan anak-anak sekolah, daerah ini didatangi wisatawan dalam negeri terutama kalangan ibu rumah tangga menyenangi produk tas.
Walau pasaran ekspor tas hasil kerajinan Bali berfluktasi terakhir ini, namun masih bisa diperdagangkan di dalam negeri, maklum Bali menjadi daerah yang banyak dikunjungi masyarakat internasional. (WDY)