Jakarta (Antara Bali) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menetapkan lima
sektor yang mampu membangkitkan perekonomian Indonesia yakni sektor
pangan dan pertanian, energi, manufaktur, jasa dan finansial.
"Lima
sektor ini beserta lintas sektor terkait kepastian hukum, otonomi
daerah, reformasi birokrasi, ketenagakerjaan dan infrastruktur," kata
Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi saat peluncuran peta jalan perekonomian
Apindo di Jakarta, Kamis malam.
Ia mengatakan lima sektor
tersebut telah disusun dalam peta jalan perekonomian yang disebut
"Roadmap Perekonomian Apindo", yang diserahkan kepada Presiden dan Wakil
Presiden Terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Dalam peta jalan
perekonomian tersebut, Apindo secara khusus menyoroti sektor
infrastruktur yang memainkan peranan sangat penting mengingat daya
dukung bagi peningkatan kinerja semua sektor.
"Karena itu perlu
perbaikan pengelolaan pembebasan lahan dengan meningkatkan akuntabilitas
pemerintah termasuk di daerah untuk menjamin akses lahan," katanya.
Terkait
pembebasan lahan tersebut, kata dia, sudah diatur dalam UU nomor 2
tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan
umum.
Khusus di sektor energi, hal yang perlu dioptimalkan
adalah pembangunan sumber energi baru dan terbarukan meliputi biodiesel,
energi panas bumi dan gas.
Untuk mendorong pasar domestik, kata
dia, perlu penetapan harga biodiesel, pengurangan subsidi listrik,
serta peninjauan keputusan kontrak kerja sama yang akan berakhir dalam
kurun waktu lima tahun ke depan.
Sektor manufaktur, merupakan
bidang yang difokuskan sebagai sektor yang dapat menyerap tenaga kerja
non-produktif seperti pada sektor pertanian, katanya menjelaskan.
Terkait
hal itu, untuk kebijakan jangka panjang, Apindo memberikan rekomendasi
mekanisme penentuan upah minimum dilakukan secara teknokratis oleh
lembaga independen dan hasilnya tidak dapat diubah kepala daerah.
"Sedangkan penentuan upah minimum sektoral tetap dilakukan secara tripartit," katanya.
Dalam peta jalan perekonomian itu, Apindo menargetkan akan menciptakan tiga juta lapangan kerja baru per tahun.
Target
tersebut, menurut dia, dapat dicapai dengan dukungan pemerintah dan
syarat pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen hingga 7 persen per tahun.
Lebih
lanjut, Sofjan mengatakan untuk melaksanakan rekomendasi peta jalan
yang disusun Apindo bersama para pengusaha, pakar dan teknokrat itu
harus didukung perbaikan kualitas birokrasi.
Reformasi kualitas
otonomi dan reformasi birokrasi harus mensyaratkan perubahan paradigma
aparat birokrasi untuk menempatkan penerima jasa layanan sebagai
orientasi pelayanan, bukan fokus pada kepentingan internal birokrasi.
(WDY)
Apindo Tetapkan Lima Sektor Pembangkit Ekonomi Indonesia
Jumat, 19 September 2014 6:25 WIB