Jakarta (Antara Bali) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo
mengatakan nilai tukar rupiah yang pada Kamis melewati Rp12.000 per
dolar AS tidak perlu dikhawatirkan karena masih sesuai dengan
fundamental ekonomi Indonesia.
"Nggak apa-apa, kalau saya lihat kemarin itu masih ada di Rp11.900
per dolar AS. Seandainya ada satu dinamika nilai tukar, itu masih
sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia," kata Agus saat ditemui di
Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Kamis.
Menurut kurs referensi
JISDOR Bank Indonesia, hari ini rupiah berada di level Rp12.030 per
dolar AS, melemah dibandingkan dengan kurs pada Rabu (17/9) yang
nilainya Rp11.908 per dolar AS.
Sebelumnya, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC)
memutuskan bahwa Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve) tetap
mempertahankan tingkat suku bunga, namun akan ada perubahan bertahap
dari 1,125 persen menjadi 1,375 persen.
Menurut Agus, para pelaku pasar di dunia merespons kondisi itu
dengan cara berbeda, salah satunya dengan mengurangi portofolio yang
sebelumnya bersifat jangka panjang ke portofolio jangka pendek.
"Respons tersebut berdampak kepada dunia. Kita lihat terjadi
pelemahan di regional dan juga di Indonesia ada pelemahan, itu satu hal
yang wajar," kata Agus.
Agus mengatakan Bank Indonesia sudah mengantisipasi perkembangan
kondisi ekonomi global saat ini sejak enam bulan lalu dan meminta pelaku
pasar keuangan dalam negeri tidak panik.
"Saya ingin kita tetap tenang karena ini satu kondisi yang banyak dipengaruhi oleh kondisi dunia," kata Agus.(WDY)
BI: Rupiah Lewati Rp12.000/Dolar Tak Perlu Dikhawatirkan
Kamis, 18 September 2014 15:51 WIB