New York (Antara Bali) - Harga minyak dunia turun pada Rabu (Kamis pagi
WIB), setelah data persediaan minyak mentah AS bervariasi dan
laporan-laporan menunjukkan pengurangan produksi OPEC tidak mungkin
dilakukan ketika organisasi itu bertemu pada November.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Oktober, merosot 46 sen menjadi ditutup pada
94,42 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun
delapan sen menjadi 98,97 dolar AS per barel di perdagangn London.
Persediaan minyak mentah AS secara tak terduga meningkat sebesar
3,7 juta barel untuk pekan yang berakhir 12 September menurut Departemen
Energi. Para analis telah memperkirakan persediaan turun sebesar 1,2
juta barel, survei oleh Dow Jones Newswires menunjukkan.
Namun, John Kilduff, mitra pendiri Again Capital, mengatakan
peningkatan mengejutkan dalam stok minyak mentah agak dimentahkan oleh
aspek-aspek lainnya dari laporan pasokan minyak AS.
Laporan ini menunjukkan penurunan 1,6 juta barel dalam stok bensin,
sedangkan analis memperkirakan tingkat ini tidak berubah. Analis juga
menyebutkan penurunan persediaan minyak di Cushing, Oklahoma, pusat
perdagangan utama.
Kilduff mengatakan harga minyak terpukul dari "pesan bervariasi" dari OPEC mengenai rencana untuk pertemuan November.
Abdullah El-Badri, Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara
Pengekspor Minyak (OPEC), pada Selasa mengatakan, kartel akan memangkas
produksinya pada November, sebuah pernyataan yang telah membantu
mengangkat harga dari tingkat terendah dua tahun.
Tetapi laporan Dow Jones Newswires pada Rabu, mengutip delegasi
OPEC yang tidak disebutkan namanya, mengatakan organisasi itu tidak
mungkin untuk memangkas produksinya pada November.
Pasar minyak juga memantau keputusan kebijakan moneter terbaru oleh
Federal Reserve, yang sesuai perkiraan, mempertahankan ekspektasinya
untuk sebuah kenaikan awal dalam suku bunga jangka pendek pada 2015.
Dolar naik tipis setelah pengumuman Fed. Dolar yang lebih kuat
menambahkan tekanan terhadap minyak, yang diperdagangkan dalam dolar dan
menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah. (WDY)
Penerjemah: Apep Suhendar
Minyak Turun Didorong Data Persediaan AS dan Spekulasi OPEC
Kamis, 18 September 2014 7:04 WIB