Jakarta (Antara Bali) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan bahwa
pagelaran "Investor Summit and Capital Market Expo" (ISCME) 2014
bertujuan untuk menjangkau investor ritel dari semua kalangan masyarakat
agar tertarik berinvestasi di pasar modal.
Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta, Rabu mengemukakan bahwa
tema yang diusung dalam ISCME itu adalah "Investasi di Pasar Modal
Sebagai Gaya Hidup untuk Masa Depan yang Lebih Baik."
"Tema itu cerminan keinginan kami. Kami tidak ingin investasi di
pasar modal yang sifatnya elit atau ekslusif, melalui Investor Summit
and Capital Market Expo tahun ini diharapkan bisa menjangkau masyarakat
lebih luas," ujar Ito Warsito dalam sambutan pembukaan Investor Summit
and Capital Market Expo 2014" di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan bahwa penyelenggaraan ISCME itu juga sejalan dengan
agenda Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan pendalaman pasar
sehingga produk investasi di pasar modal menjadi lebih likuid.
Ia mengemukakan bahwa ISCME merupakan agenda rutin setiap tahun,
itu juga merupakan salah satu bentuk penghormatan bagi investor pasar
modal secara umum.
Dalam agenda ISCME 2014 ini terdapat 28 emiten yang akan melakukan
presentasi kepada investor. Acara ini diselenggarakan oleh OJK serta
Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari BEI, PT Kliring
Penjamin Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
ISCME 2014 digelar selama dua hari, mulai 17-18 September 2014. Di
sisi lain, ISCME 2014 bebarengan dengan agenda Olimpiade Pasar Modal
Nasional 2014. Acara tersebut ditujukan untuk mengukur pengetahuan Siswa
Menengah Atas (SMA) sederajat tentang industri pasar modal.
Turut hadir dalam ISCME diantaranya yakni, Ketua Dewan Komisioner
OJK Muliaman D Hadad, Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida, dan Ekonom A
Tony Prasetiantono.
Muliaman D Hadad mengatakan bahwa pihaknya juga memiliki agenda
khusus dalam meningkatkan peran industri jasa keuangan kedepan, baik
untuk perbankan, pasar modal maupun Industri keuangan non bank untuk
meningkatkan daya saing.
"Saya berharap, produk-produk investasi di sektor jasa keuangan dapat melengkapi kebutuhan para pelaku industri," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga terus melakukan edukasi dan
pengembangan SDM. Itu penting sebelum memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"OJK juga sudah melakukan MOU dengan kementrian pendidikan untuk membuat kurikulum industri keuangan," katanya.
Di sisi lain, lanjut Muliaman D Hadad, pihaknya juga membuat
regulasi agar harmonis dan singkron di industri jasa keuangan agar
pengawasan industri keuangan juga terintegrasi.(WDY)
Investor Summit Diharapkan Jangkau Masyarakat Lebih Luas
Rabu, 17 September 2014 19:50 WIB