Bandung (Antara Bali) - Film sejarah Soekarno produksi MVP Film
garapan sutradara muda, Hanung Bramantyo, terpilih menjadi film terpuji
Festival Film Bandung (FFB) ke-27 2014 pada acara puncak di Kawasan
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung, Sabtu malam.
Film berlatar cerita sejarah dan terinspirasi kiprah sosok sang
proklamator, Ir Soekarno itu, akhirnya berhasil menjadi pemenang setelah
bersaing ketat dengan film lainnya termasuk berlatar sejarah Sang Kiai (Rapi Film).
Tiga film pesaing lain adalah Tenggelamnya Kapal van Der Wijk (Soraya Intercine Film), Adriana (Visi Lintas Film) dan film Sokola Rimba (Miles Film).
Sukses film Soekarno menjadi film terpuji, juga diikuti Bramantyo yang menyabet predikat sutradara film terpuji FFB 2014.
"Apresiasi buat Forum Film Bandung (FFB) yang memberi penghargaan
buat film sejarah. Bukan sejarah milik siapa namun di sini FFB
menghargai tafsir sejarah yang dilakukan anak muda," kata Bramantyo.
Sukses dia di ajang FFB ini lanjutan sukses sebelumnya yang juga menghantarkan film Sang Pencerah tentang kiprah KH Ahmad Dahlan yang juga mendapat penghargaan serupa.
"Luar biasa bagi saya dan juga tim kami," katanya.
Penghargaan utama FFB 2014 diserahkan Gubernur Jawa Barat, H Ahmad
Heryawan, dan Wakil Gubernur, Deddy Mizwar, yang disaksikan insan
perfilman dan sinetron nasional yang hadir pada acara itu.
Sementara itu pemeran pria terpuji FFB 2014 diraih Ikranagara yang bermain pada film Sang Kiai produksi Rafi Film serta Herjunot Ali dalam film Tenggelamnya Kapal van Der Wijk (Soraya Intercine Film).
Keduanya mengungguli unggulan lain, Joe Taslim (La Tahzan), Ario Bayu (Soekarno) dan Alex Komang (Sebelum Pagi Terulang).
"Saya tak menyangka berdiri dan menerima piala FFB 2014, bahkan
saya tadi sempat tak yakin dan tak mendengar nama saya disebut,
bersyukur dan itulah yang bisa saya capai bagi (film) Sang Kiai," kata Ikranagara.
Sedangkan Pevita Pearce menjadi pemeran wanita terpuji kategori film atas perannya pada Tenggelamnya Kapal van Der Wijk. Dia mengungguli Atiqah Hasiholan (Lah Tahzan), Adinia Wirasti (Laura dan Marsh), Prisia Nasution (Sokola Rimba) dan Eriska Rein (Bajaj Bajuri The Movie).
Sedangkan kategori penata artistik film terpuji diraih Frans XR Paat dalam film Sang Kiai dan penata Kamera terpuji Yudi Sugandi dalam film Adriana. Sementara itu kategori penata musik terpuji diraih Andika Triyadi.
Pada kesempatan itu juga disampaikan Penghargaan Penghargaan Seumur Hidup (Life Time Achievement) perfilman dari Festival Film Bandung yang diberikan kepada artis senior Rima Melati dan sutradara Putu Wijaya.
Keduanya mendapat tepuk tangan berdiri dari undangan yang hadir di
ajang FFB 2014 begitu nama legenda hidup perfilman itu diumumkan Mizwar.
"Peghargaan terpuji juga bagi insan film yang menghabiskan
sebagian besar hidupnya pada film, kehadiran mereka menginspisari dan
terekam dalam sejarah perfilman nasional," kata Mizwar.
Wijaya yang hadir di atas podium dengan dipapah tetap memancarkan optimistis. Pekik semangat meluncur dengan lantang.
"Semangat... semangat dan tetap semangat," pekiknya dengan tangan mengepal ke atas.
Terkait penghargaan Capaian Seumur Hidup yang diterimanya merupakan
bentuk dari kiprah konsisten. Ia menyebutnya penghargaan itu sebagai
bentuk kemenangan dalam memerangi diri sendiri.
"Ini merupakan bentuk dari perjuangan menaklukan diri sendiri untuk
tetap beradan di dunia film, bukan sekedar menaklukan sebuah kompetisi.
Ini jauh lebih berat dan membutuhkan komitmen, semuanya harus dilakukan
dengan sungguh-sungguh," kata Wijaya. (WDY)
"Soekarno" Raih Penghargaan Film Terpuji FFB 2014
Minggu, 14 September 2014 6:31 WIB