Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan persetujuannya terhadap ide pembangunan bandar udara baru di atas laut yang akan berlokasi di Kabupaten Buleleng, seperti dipaparkan oleh konsultan berbendera Airport Kinesis Canada.
"Bandara sendiri sudah pasti ditentukan di Kubutambahan, Buleleng, dan di sana banyak terdapat lahan persawahan kelas satu. Jadi jika sampai dikorbankan, saya khawatir akan mengganggu produksi pangan di sana," katanya ketika mendengarkan pemapran dari konsultan yang dipimpin Komisioner Perdagangan Kedutaan Besar Kanada, Tommy Ruslim, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, dengan bandara baru dibangun di atas lautan dengan mereklamasi sekitar 600 hektare, maka tidak akan mengorbankan lahan pertanian di sekitarnya.
Namun, untuk memperdalam kajian dari Airport Kinesis Canada, Pastika meminta agar dipastikan survei tentang kedalaman laut di Kubutambahan, karena perairan di sekitar Kubutambahan sangat dalam dan ombaknya cukup besar agar tidak mengganggu pembangunan bandara.
Mantan Kapolda Bali itu juga meminta pada pihak konsultan untuk mempersiapkan pemaparan yang lebih mendetail tentang dana, manajemen dan masa depan bandara jika dibangun supaya pembangunan proyek ini benar-benar menguntungkan Bali.
"Saya minta kejelasan dari Anda, nilai lebih apa yang bisa ditawarkan kepada kami, karena selain Airport Kinesis Canada masih akan ada dua konsultan lagi yang akan bersaing," ujarnya.
Selain masalah teknis, Pastika menyoroti pula masalah administrasi yaitu persetujuan dari Kementerian Perhubungan. Dia mengkhawatirkan dengan masa transisi politik sekarang ini berpengaruh terhadap kelancaran administrasi di kementerian terkait. "Jika sudah turun dari Kementerian Perhubungan, pasti saya terbitkan surat rekomendasi untuk Anda dan konsultan lainnya," ucapnya.
Terkait masalah administrasi, Gubernur Bali meminta pihak Airport Kinesis Canada bekerja bersama dengan jajaran Pemprov Bali untuk memantau surat izin di Kementerian Perhubungan agar bisa cepat terealisasi.
Sementara itu, perwakilan dari Airport Kinesis Canada, Shad Serroune, memaparkan penyempurnaan konsep pembangunan bandara di kawasan Bali Utara.
Dengan mengusung nama Dwijendra International Airport, pihaknya berharap pembangunan bandara ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan di wilayah Bali Selatan.
"Pembangunan bandara di atas laut yang rencananya akan menggunakan sistem reklamasi, kami perkirakan membutuhkan 134 juta kubik tanah dengan kedalaman tidak lebih dri 100 meter," ujarnya.
Ia menambahkan, selain membangun bandara, pihaknya juga memberikan penawaran yang lebih, yaitu pembangunan rumah sakit, pusat pendidikan dan pelatihan tentang kedirgantaraan, dan pembangunan serta pengoperasian bandara akan mengusung konsep ramah lingkungan.
Selain itu, Shad Serounne juga menjanjikan pembangunan bandara ini akan membuka banyak lowongan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal. Rencananya selain melayani penerbangan domestik, bandara ini juga akan melayani penerbangan internasional.
Dia meyakinkan jika surat izin dari Kementerian Perhubungan bisa terbit sekitar Oktober 2014, maka jika terpilih pengerjaan bisa dilaksanakan awal tahun depan.
Pertemuan tersebut dihadiri pila oleh Asisten Ketataprajaan Dewa Putu Eka Wijaya Wardana, Kepala Bappeda Provinsi Bali Putu Astawa beserta Karo Humas Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra. (WDY)
Pastika Setuju Bandara Baru Di Atas Laut
Rabu, 20 Agustus 2014 21:31 WIB