Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 26.860 orang masyarakat di sembilan kabupaten/kota di Bali terserang diare dari total jumlah penduduk 3.737.567 jiwa selama tujuh bulan periode Januar-Juli 2014.
"Hingga saat ini penyebaran penyakit diare di Bali masih menjadi perhatian serius," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Provinsi Bali, dr Gede Wira Sunetra di Denpasar, Jumat.
Ia menuturkan dari sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali tercatat Kabupaten Buleleng yang paling tinggi penderita diare yakni 4.947 orang, menyusul Kota Denpasar (4.394), Kabupaten Gianyar (4.121), Tabanan (3.613), Badung (2.584), Karangasem (2.737 jiwa) dan Bangli (1.779).
"Kasus diare terendah berada di Kabupaten Jembrana dengan jumlah 1.390 dan Klungkung (1.295) yang didominasi oleh balita," ujarnya.
Ia menjelaskan faktor yang menyebabkan diare karena lingkungan yang kurang bersih sehingga dapat menimbulkan infeksi.
"Selain itu, faktor lain yang menyebabkan alergi yakni makanan, obat-obat tertentu, kekurangan gizi atau daya tahan tubuh yang menurun," katanya.
Upaya untuk menghindari diare, lanjut dia, masyarakat diharapkan mau menjaga kebersihan lingkungan di masing - masing tempat tinggalnya. "Dengan membiasakan hidup bersih dan sehat, masyarakat dapat terhindar dari penyakit diare," ujarnya.
Ia mengatakan apabila diare terjadi secara terus menerus pada balita akan menyebabkan kematian akibat dari kekurangan cairan.
"Apabila ada anggota keluarga yang terserang diare agar memberikan pertolongan pertama dengan oralit dan segera mungkin merujuk ke Rumah Sakit atau puskesmas agar mendapat penanganan yang cepat," ujarnya.
Untuk penyebaran penyakit tersebut sangat mudah apabila wilayah tempat tinggalnya tidak bersih terutama lingkungan yang tercemar.
Gede Wira mengimbau kepada masyarakat agar membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun usai melakukan aktivitas atau sebelum mengkonsumsi makanan dan minuman. (WDY)
26.860 Orang Terserang Diare Di Bali
Sabtu, 26 Juli 2014 4:38 WIB