Mangupura (Antara Bali) - Gerakan Sayang Ibu dan Bayi Baru Lahir (GSI-B) Kabupaten Badung, dinilai oleh Tim Provinsi Bali di GOR Satria Mandala Bhakti Kerobokan, Kuta Utara, Rabu.
"Penilaian ini dilakukan untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak di daerah itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Gede Putra Suteja.
Ia menjelaskan bahwa indikator GSI-B adalah menurunnya angka kematian Ibu dan angka kematian Bayi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi diantaranya dengan memberikan perhatian kepada ibu hamil, bayi baru lahir melalui gerakan sayang ibu dan bayi baru lahir.
Selain itu, berbagai langkah-langkah riil telah dilakukan sebagai bagian dari implementasi kebijakan pemerintah daerah dibidang kesehatan yaitu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Badung agar bisa ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan atau program tersebut, diantaranya pembinaan oleh puskesmas kepada ibu hamil dan ibu menyusui melalui poli kesehatan ibu dan anak (KIA) disetiap puskesmas.
Pendataan ibu hamil dan ibu menyusui selain melalui puskesmas dan Pustu juga melalui kelompok Dasa Wisma. Peran Desa/Kelurahan sangat mendukung terutama LPD, tokoh masyarakatnya dalam kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi Baru Lahir dengan membuat beberapa komitmen.
Kebijakan itu antara lain pinjaman tanpa anggunan dan bunga kepada ibu hamil, membentuk ambulan desa, semua tokoh masyarakat sebagai calon pendonor dan komitmen lainnya yang mendukung kegiatan ini, bertujuan untuk menekan seminimal mungkin terjadinya kasus-kasus dibidang kesehatan seperti misalnya kematian ibu melahirkan dan kematian bayi baru lahir.
Camat Kuta Utara Anak Agung Putu Yuyun Hanura Eny mengatakan, dalam rangka menunjang program kesehatan masyarakata khususnya program GSI-B dalam rangka menekan angka kematian ibu dan bayi, di Kecamatan Kuta Utara ditunjang dengan sarana dan prasarana kesehatan yang cukup memadai.
Fasilitas itu merupakan milik Pemerintah dan Swasta, terdiri dari satu buah puskesmas dan lima puskesmas pembantu, dua buah klinik bersalin, 78 buah posyandu, 49 praktek Dokter umum, enam orang praktek dokter spesialis, dokter umum 49 orang, bidan praktek swasta sebanyak 29 orang dan bidan PTT empat orang.
"Pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu di Kecamatan Kuta Utara merupakan kegiatan yang terpadu dan terintegrasi, mulai dari pembinaan yang dilaksankan oleh kelompok kerja tetap (POKJATAP) GSI-B KAbupaten Badung, Satgas GSI-B Kecamatan Kuta Utara dan Satgas GSI-B Desa/Kelurahan se-Kecamatan Kuta Utara serta melibatkan institusi terkait dan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan yang dilaksanakan diawali dengan penyusunan rencana kerja satgas kecamatan berdasarkan kegiatan pokok GSI-B dengan dukungan dana yang bersumber dari APBD KAbupaten Badung dan Swadaya masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Tim Lomba Kecamatan Sayang Ibu-Bayi Kepala BP3A Provinsi Bali Ida Ayu Nyoman Candrawati yang juga Kabid Perlindungan Perempuan BP3A Provinsi Bali mengatakan, kegiatan penilaian Gerakan Sayang Ibu-Bayi Lahir dalam rangka menyambut HUT Pemerintah Provinsi Bali.
"Penilaian GSI-B dilaksankan di 9 Kabupaten/Kota se-Bali untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan revitalisasi GSI-B di tingkat Kecamatan," ujarnya.
Dengan adanya penilaian Kecamatan Sayang Ibu-Bayi Baru Lahir diharapkan peran pembinaan dan fasilitasi kabupaten/kota dan provinsi menjadi lebih optimal. (WRA)
GSI-B Badung Dinilai Tim Provinsi Bali
Rabu, 16 Juli 2014 17:22 WIB