Sebelum "dinobatkan" sebagai Ida Pedanda, pemimpin ritual keagamaan Umat Hindu, pria sederhana itu adalah seniman kreatif dalam bidang tari, kerawitan dan mengembangkan karya sastra yang inovatif untuk mendukung kelestarian seni budaya Bali.
Ida Pedanda Putu Oka (64), pria kelahiran Banjar Brahmana Bukit, Kabupaten Bangli, 31 Desember 1950 setelah "dinobatkan" dengan gelar Ida Pedanda Putu Oka aktivitasnya yang paling menonjol adalah menyusun karya-karya sastra daerah.
Pria alumnus PGSLP tahun 1971 itu sejak kecil memang memiliki kesenangan mengumandangkan ayat-ayat suci agama Hindu, baik berupa kekawin, kekidung dan jenis metembang lagu daerah Bali lainnya.
Sosok pria sederhana yang melewati jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) 1964, SLTP 1967 dan SMU 1970 juga menekuni seni tari, kerawitan, seni sastra, sastra agama dan berkat ketekunan dan keuletannya sanggup membuat karya-karya seni yang bermutu.
Kerja keras dan ketekunan yang dilakoni sosok Ida Bagus Putu Oka semata-mata atas dasar kecintaan dan kepedulian terhadap upaya pelestarian warisan seni budaya bangsa.
Ia tidak henti-hentinya belajar mendalami sastra agama yang sanggup memberikan tuntunan, kesenangan dan ketenangan batin. Di tengah kesibukan yang dilakoninya sehari-hari, berhasil menyusun puluhan karya sastra daerah yang inovatif.
Karya sastra itu antara lain menyangkut pencerahan agama, sejarah dan babad, disamping terampil dan piawai dalam pementasan berbagai jenis topeng kelengkapan kegiatan ritual.
Selain itu juga tampil dalam pementasan perembon, mengajar tari Jangger di lingkungan Pemkab Bangli tahun 1992, Polres, Kodim dan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Gianyar.
Selain itu juga pernah melatih sendratari, joged bumbung, tari legong, baris dan tari di sejumlah banjar dan Desa di Kabupaten Bangli.
Seniman kreatif yang sebagian besar waktunya dimanfaatkan untuk bergulat dengan seni sastra daerah, kini pekerjaan itu dilakoni sebagai pekerjaan sambilan mengisi waktu luang.
Ida Pedanda Putu Oka bersama istrinya Ida Pedanda Istri Rai dalam aktivitas keseharian kini lebih mengutamakan kepentingan umat dan warga masyarakat yang melaksanakan ritual keagamaan.
Keahlian dalam bidang tari dan kerawitan kini diwariskan kepada masyarakat sekitarnya berminat mempelajarinya termasuk putrinya Ida Ayu Yuni Anita dan Ida Ayu Made Adri Anita Dewi.
Masuk Nominasi
Sosok Ida Pedanda Putu Oka berkat dedikasi, prestasi dan pengabdiannya dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali, khususnya karya-karya sastra kini masuk nominasi penerima penghargaan pengabdi seni dari Pemerintah Provinsi Bali.
Pemerintah Provinsi Bali melakukan seleksi terhadap sejumlah seniman berprestasi dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali untuk mendapat penghargaan tertinggi dalam bidang seni terkait pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-36 tahun 2014.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ketut Suastika menuturkan tim yang melakukan seleksi beranggotakan utusan dari instansi terkait dalam bidang seni dan budaya.
Masing-masing pemerintah kabupaten/kota di Bali mengusulkan sejumlah senimannya yang dinilai mempunyai prestasi dan pengabdian dalam bidang seni dan budaya yang menonjol pada masanya.
Oleh sebab itu tim tingkat provinsi menyeleksi mana-nama yang dikirim oleh masing-masing kabupaten/kota, didasarkan atas prestasi, dedikasi, dan pengalaman dalam bidang memajukan seni budaya di Bali.
Dalam aktivitas PKB kali ini akan memberikan penghargaan kepada sembilan seniman tua, atau masing-masing satu orang dari seluruh kabupaten/kota di daerah ini.
Pemerintah Provinsi Bali menyediakan sejumlah dana untuk seniman pengabdi seni sebagai penghargaan atas jasa dan dedikasinya mamajukan seni dan budaya di Pulau Dewata.
Penghargaan berupa bantuan dana kepada sembilan seniman pengabdi seni dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali akan diserahkan di sela-sela kegiatan tahunan seniman di Pulau Dewata yang berlangsung sebulan penuh, 13 Juni-12 Juli 2014.
Pemprov Bali selama 35 tahun pelaksanaan PKB telah memberikan penghargaan kepada 408 seniman, tidak termasuk sembilan orang yang akan diberikan dalam pelaksanaan PKB ke-36 yang kini tengah berlangsung.
Penghargaan kepada seniman tersebut diluar kegiatan dalam menyambut HUT Pemprov Bali setiap tahunnya juga menyerahkan Dharma Kusuma, penghargaan dalam bidang seni. (WDY)
Pedanda Oka Ciptakan Karya Sastra Inovatif
Senin, 16 Juni 2014 22:03 WIB