Denpasar, (Antara Bali) - Seorang wisatawan dari Singapura ditemukan tewas di dalam kamarnya di Vila Mahagiri, Sanur, Denpasar yang diduga karena bunuh diri.
"Diduga bunuh diri karena ditemukan beberapa obat dan keluar busa dari mulutnya," kata Kepala Kepolisian Sektor Denpasar Selatan, Komisaris Nanang Pri Hasmoko, Kamis.
Sedangkan satu korban lainnya, Luo Yuesha (24) pemegang paspor E06776479 dari Guangdong, Tiongkok, yang diduga merupakan teman korban saat ini dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Menurut dia, korban tewas tersebut bernama Chuan Kok Leong (49) yang memegang paspor dengan nomor E459817J, berkewarganegaraan Singapura ditemukan telentang di atas tempat tidur dalam kondisi tidak bernyawa.
Mereka ditemukan oleh salah seorang staf vila setempat pada Kamis sekitar pukul 12.00 Wita dan seornag di antaranya sudah tidak bernyawa di dalam kamar 204 tempat wisatawan tersebut menginap.
"Kami menemukan ada obat yang dicampur dengan obat lain," imbuhnya.
Selain itu, kata dia, dugaan penyebab kematian keduanya karena bunuh diri juga didapatkan dari keterangan saksi yang merupakan karyawan vila yang terletak di Jalan Pungutan Sanur itu.
Dari penuturan staf vila setempat, lanjut Nanang, menyatakan bahwa keluarga Luo sempat menelepon ke vila tersebut dan meminta untuk mengecek kondisi keduanya karena khawatir wanita itu sempat mengaku melalui surat elektronik ingin mengakhiri hidupnya di Pulau Dewata.
"Setelah diinterograsi, pihak vila sempat mendapat telepon dari keluarga korban bahwa akan mengakhiri hidupnya di Pulau Bali. Sehingga mereka ingin mengecek kondisi keluarganya karena merasa khawatir," ucapnya.
Pihak vila kemudian melaporkan penemuan mayat tamu tersebut kepada aparat kepolisian. Tim identifikasi akhirnya membawa wisatawan itu ke salah satu rumah sakit di Denpasar.
Pihak kepolisian, ujar Nanang, akan menyelidiki kasus penemuan mayat tersebut termasuk memperdalam dugaan penyebab kematian korban.
Polisi sendiri tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh keduanya.
Sementara itu pihak vila setempat tidak ada yang memberikan keterangan.
Beberapa staf dari vila yang berpakaian putih dilengkapi ikat kepala khas Bali atau udeng itu bahkan terkesan tidak kooperatif dengan awak media.
Mereka bahkan sempat menarik-narik pakaian seorang fotografer salah satu media dan menghalang-halangi dia saat hendak mengambil gambar kedua korban ketika dimasukkan ke dalam mobil jenazah.***1***
(T.KR-WGN/B/I006/I006) 12-06-2014 16:10:22