Jakarta (Antara Bali) - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua
menanggapi santai pernyataan calon presiden PDIP Joko Widodo yang heran
perolehan suara PD melejit pada perhitungan akhir Komisi Pemilihan Umum.
Max mempersilakan Gubernur DKI Jakarta itu mempertanyakan ke KPU.
"Saya tidak mau berfikir negatif. Kan sebelum rekap quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei memang suara Demokrat udah di 10 persen," kata Max di Jakarta, Sabtu.
Jokowi menyampaikan pernyataan mengejutkan ketika berbicara dengan media di Swiss-Bell Hotel Manado, Sulawesi Utara, Sabtu ini.
Jokowi heran suara PD melejit hingga 10 persen. "Itu yang saya
tidak tahu, gimana bisa seperti itu," kata Jokowi kepada wartawan.
Jokowi merujuk hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei di
mana PD hanya memperoleh suara 9 persen, sementara hasil rekapitulasi
KPU menunjukkan PD mendapatkan suara 10,19 persen. Jokowi enggan
menduga-duga mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Tapi Max juga
keheranan mengapa tiba-tiba Jokowi mempertanyakan perolehan suara
Demokrat. "Saya heran kenapa Jokowi baru ingin tahu kenapa suara
Demokrat jeblok," kata anggota Komisi I DPR RI ini.
Max
menganggap keheranan Jokowi tak mendasar. "Ya harusnya dia tanyakan aja
ke KPU dong. Kok aneh baru herannya sekarang. Dari dulu emang Demokrat
ada di kisaran 10 persen," kata Max.
Pengamat politik Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim Ms mengungkapkan, Jokowi salah besar jika mengacu hasil quick count yang menyatakan perolehan suara Demokrat pada angka 7 persen.
"Semua orang juga tahu lembaga poling juga sudah merilis hasil quick count-nya
bahwa suara Demokrat di kisaran 10 persen. Kalau memang menemukan
kejanggalan, bisa ditindaklanjuti dengan melapor ke Bawaslu atau lembaga
peradilan yang memiliki wewenang untuk menyelesaikan sengketa pemilu,"
tuturnya.
Hakim menuduh Jokowi tidak memiliki kesantunan politik.
"Menyerang lawan politik tanpa data dan fakta adalah sebuah kecerobohan
dan tidak santun dalam berpolitik," serangnya. (WDY)
Max Persilakan Jokowi Tanya KPU Soal Suara Demokrat
Minggu, 11 Mei 2014 6:03 WIB