Jakarta (Antara Bali) - Rapat pimpinan nasional Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada
hari pertama di Jakarta belum menghasilkan kesepakatan soal koalisi
dengan partai lain terkait pencalonan presiden disebabkan oleh adanya
perbedaan pendangan di antara anggota partai dan ketidak-hadiran ketua
umum Suryadharma Ali.
"Kami belum menemukan kata sepakat soal arah koalisi dan kami belum
akan menggunakan mekanisme voting untuk memutuskan persoalan tersebut.
PPP ingin mengedepankan mufakat terlebih dahulu," kata Sekretaris
Jenderal PPP Romahurmuzy pada Ahad dini hari.
Selain itu, faktor kedua yang menyebabkan gagalnya PPP mencapai
kesepakatan adalah karena partai berlambang Kabah tersebut masih
menunggu kehadiran ketua umum Suryadharma Ali dalam rapimnas.
Menurut keterangan Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi,
Suryadharma tidak menghadiri rapimnas karena masih menemui sejumlah
pejabat dewan pimpinan wilayah (DPW) untuk menyamakan pandangan terkait
koalisi.
"Untuk sementara ini Rapimnas kami tunda karena kami masih menunggu
ketua umum. Kami telah mengutus beberapa orang untuk mencoba
berkomunikasi dengan beliau yang saat ini sedang berusaha menemukan
perbedaan pendapat di antara teman-teman DPW," kata Emron.
Emron mengatakan bahwa partainya juga masih membahas kapan rapimnas
akan diteruskan kembali. Ada tiga pilihan mengenai hal tersebut yaitu,
Ahad malam, Senin malam, dan Selasa malam.
Sedianya, rapimnas kedua yang dihadiri oleh sejumlah pengurus
pusat, wilayah, dan sejumlah ketua majelis itu diagendakan untuk
menentukan ke mana dukungan PPP akan diberikan dalam pemilu presiden
mendatang.
Setidaknya ada tiga nama calon presiden yang beredar di PPP yaitu,
Joko Widodo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Prabowo
Subianto dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Aburizal
Bakrie dari Partai Golongan Karya. (WDY)
Rapimnas PPP Belum Capai Kesepakatan Soal Koalisi
Minggu, 11 Mei 2014 5:57 WIB