Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali Gusti Putu Widjera mengingatkan pihak pelabuhan untuk memeriksa barang bawaan penumpang agar keonaran di atas KM Awu yang menewaskan seorang penumpang dan melukai lima lainnya tidak terulang.
"Aparat keamanan yang bertugas di pelabuhan laut harus memeriksa ketat calon penumpang yang akan naik kapal feri atau kapal motor. Ini pengalaman dari peristiwa seorang penumpang Kapal Motor Awu bernama Benediktus Leo mengamuk dengan menusuk seorang penumpang hingga tewas dan sedikitnya lima orang cedera," katanya di Denpasar, Rabu.
Ia menganggap peristiwa seorang penumpang mengamuk di kapal motor dari Kupang menuju Surabaya pada Senin malam (28/4) adalah pengalaman buruk bagi pengelola pelabuhan laut maupun petugas kapal motor.
"Peristiwa ini adalah pengalaman buruk di dunia pelayaran. Sehingga sebelum ada peristawa lain menyusul, saya sarankan aparat keamanan atau petugas pelabuhan laut melakukan tindakan pencegahan, tentu dengan melarang penumpang membawa senjata tajam dan barang dianggap potensi menimbulkan bahaya," kata politikus Partai Demokrat itu.
Ia menyarankan kepada petugas pelabuhan laut memberlakukan keamanan dan keselamatan seperti standar bandar udara. Setiap penumpang dilakukan pemeriksaan termasuk juga barang bawaan.
"Harus dilakukan pemeriksaan ketat dengan metal detektor. Jika terbukti membawa senjata tajam atau barang berbahaya harus dilakukan tindakan dengan menyita atau menempatkan di ruang khusus," katanya.
Menurut Widjera, dengan pemeriksaan ketat di pelabuhan laut itu berdampak kepada keamanan dan kenyaman bagi penumpang kapal itu.
"Jika ke depan tidak ada usaha dari pihak pelabuhan laut dan kru kapal untuk memperbaiki standar keamanan tersebut, sudah tentu menjadi preseden buruk bagai penyeberangan laut tersebut," katanya.
Ia menganggap semua daerah ada potensi pariwisata, maka tidak menutup kemungkinan ada wisatawan yang ingin berlibur ke daerah dengan naik kapal motor.
"Namun dengan peristiwa adanya penumpang sampai mengamuk dan menewaskan penumpang, sudah tentu citra buruk bagi wisatawan yang kepingin berlayar dengan kapal motor, salah satunya tujuan ke daerah Kupang," katanya. (WDY)