Denpasar (Antara Bali) - Gedung Rumah Sakit Bali Mandara milik pemprov setempat yang dirancang berstandar internasional akan dilanjutkan pembangunannya pada akhir 2014 setelah sempat tertunda akibat belum terbitnya surat izin mendirikan bangunan (IMB).
"Pembangunan fisiknya akan dianggarkan kembali dalam APBD Perubahan 2014. Masih sama dengan sebelumnya, pembangunannya merupakan proyek tahun jamak (multi years) dengan total alokasi anggaran sekitar Rp200 miliar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Jumat.
Pembangunan fisik rumah sakit yang berkapasitas 200 tempat tidur itu, ucap dia, akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, sedangkan pihaknya menyiapkan SDM dan peralatan medisnya.
"Semua aspek sebenarnya sekarang sudah siap seperti Amdal, IMB, rencana bisnis, izin prinsip, dan izin pendirian rumah sakit. Sedangkan izin operasional nanti dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan," ujarnya.
Menurut dia, jika tidak ada halangan, pembangunan fisik rumah sakit di atas lahan seluas 2,95 hektare itu membutuhkan waktu satu tahun dan akan selesai 2015. Rumah sakit berstandar internasional tersebut bisa beroperasi sekitar awal 2016.
Rumah sakit yang sedianya dimulai dibangun pada 2012 tersebut akan berkapasitas 200 tempat tidur. Hanya saja sebelumnya terganjal dengan belum terbitnya IMB dari Pemerintah Kota Denpasar.
"Dari 200 tempat tidur, sekitar 30-35 persen diperuntukkan bagi pasien kelas III. Hal itu karena diharapkan dapat membantu pasien yang menggunakan layanan kesehatan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) sehingga rujukan dari kabupaten bisa ditampung di situ," ujarnya.
Suarjaya menambahkan, terkait dengan SDM yang disiapkan, sepenuhnya akan menggunakan tenaga medis dan non medis lokal yang jumlahnya sekitar 700-1.000 orang.
"Namun, nanti mereka ada yang dilatih dan disekolahkan di luar negeri. Dengan demikian tenaga medis kita mampu bersaing dengan tenaga medis asing," ucapnya.
Ia menegaskan akan memakai SDM dengan standar optimal, di sana tidak hanya menyediakan dokter spesialis, juga ada sub spesialis. (LHS)
Pembangunan RS Provinsi Bali Dilanjutkan Akhir 2014
Jumat, 7 Februari 2014 15:58 WIB