Amlapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta mengikuti persembahyangan serangkaian upacara "Bumi Sudha" di dua tempat berbeda yang bertujuan untuk menyucikan makrokosmos dan mikrokosmos.
"Kami mengharapkan dengan pelaksanaan upacara ini akan membersihkan unsur-unsur yang bersifat negatif pada 2013 dari alam dan kehidupan masyarakat Bali sehingga dalam tahun yang baru ini alam kembali bersih," kata Pastika di sela-sela persembahyangan di Pura Pengubengan Besakih, Kabupaten Karangasem, Rabu.
Menurut Pastika, setelah semuanya bersih, maka bisa dimulai lagi dengan suasana baru dan harapan baru untuk melakukan pembangunan menuju masyarakat yang sejahtera sesuai cita-cita bersama yakni Bali Mandara.
Upacara yang berlangsung di Pura Besakih itu dipimpin oleh Ida Pedanda Siwa dari Griya Wenara Sidemen dan Ida Pedanda Buda dari Griya Budakeling, Karangasem.
Pemangku Pura Pengubengan Besakih, Jero Mangku Suweca menjelaskan bahwa upacara "Bumi Sudha" harus dilakukan pada tiga tempat yang mewakili gunung, danau dan laut.
Pura yang mewakili unsur gunung di Pura Pengubengan Besakih, Kabupaten Karangasem, tempat yang mewakili danau di Pura Ulun Danu Batur, Kabupaten Bangli, dan di tempat yang mewakili laut (segara) yakni Pura Watu Klotok, Kabupaten Klungkung.
Kemudian "tirta" atau air suci dari Pura Pengubengan Besakih dan Pura Ulun Danu Batur dibawa ke Pura Watu Klotok, dan dilanjutkan prosesi puncak di Pura Watu Klotok sebelum tirta tersebut kemudian dibagikan ke seluruh desa yang ada di Bali.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta berkesempatan melakukan prosesi "mendak tirta" atau mengambil air suci yang dibawa dari Pura Pengubengan Besakih dan Ulundanu, Batur. (M038)