Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi Wita), karena pemulihan ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran mengurangi daya tarik investasi logam.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 15,3 dolar AS, atau 1,23 persen, menjadi menetap di 1.231,5 dolar AS per ounce. Harga emas bangkit kembali pada Rabu (4/12), menutup kembali sebagian besar kerugiannya dalam dua sesi pertama minggu ini.
Menurut analis pasar, emas berjangka turun untuk ketiga kalinya dalam empat hari karena data ekonomi AS memperkuat kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin segera mulai memangkas langkah-langkah stimulusnya, sehingga membatasi permintaan pasar terhadap logam mulia sebagai "safe haven".
Ekonomi AS tumbuh pada tingkat 3,6 persen di kuartal ketiga, naik dari perkiraan awal 2,8 persen, sementara klaim pengangguran secara tak terduga turun ke tingkat terendah dalam lebih dari dua bulan pada 30 November, laporan terpisah pemerintah AS menunjukkan pada Kamis.
Emas anjlok 26 persen sepanjang tahun ini sampai Rabu, menuju penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun. Beberapa investor kehilangan kepercayaan pada logam mulia sebagai penyimpan nilai di tengah reli di pasar ekuitas dan inflasi tetap rendah, menurut Bloomberg. (Antara/Xinhua/ADT)